Presiden Iran, Hasan Rouhani (Foto: Abedin Taherkenareh/EP)
Washington, Jurnas.com - Amerika Serikat (AS) menyatakan bersedia untuk memulai pembicaraan dengan Iran tanpa syarat, namun Iran menolak tawaran tersebut. Negeri Para Mullah itu menyebut tawaran tersebut hanya permainan kata-kata.
Juru bicara kementerian luar negeri Iran, Abbas Mousavi menanggapi dengan mengatakan, "Iran tidak menghiraukan permainan kata-kata dan agenda tersebunyi."
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo menyatakan bersedia melakukan pertemuan dengan Iran tanpa syarat. Hal itu disampaikan pada konferensi pers bersama di Swiss dengan Menteri Luar Negeri Swiss, Ignazio Cassis.
"Kami siap untuk terlibat dalam pembicaraan tanpa syarat. Kami siap untuk duduk bersama mereka," ujar Pompeo.
"Namun, upaya AS untuk membalikkan aktivitas memfitnah Republik Islam ini, kekuatan revolusioner ini, akan terus berlanjut," tambahnya.
Sementara itu, Presiden Iran, Hassan Rouhani menyampaikan bahwa tawaran pembicaraan tanpa prasyarat dari Washington sebagai tanda kekuatan Iran.
"Musuh kadang-kadang mengatakan mereka memiliki keinginan melakukan negosiasi dengan Iran, tetapi beberapa pekan terakhir mereka tidak menunjukkan sikap serius," kata Rouhani.
"Mereka mengancam kita seolah-olah mereka adalah negara adidaya militer, tetapi sekarang mereka mengatakan mereka tidak ingin perang," tambahnya.
Rouhani juga mengatakan terserah AS jika ingin kembali ke meja perundingan dan melanjutkan kepatuhannya pada perjanjian nuklir 2015 dengan negara adidaya.
"Sisi lain, meninggalkan meja perundingan dan melanggar perjanjian harus kembali ke keadaan normal," katanya.Sekedar diketahui, komentar terbaru Pompeo datang di tengah ketegangan yang berkelanjutan antara Washington dan Teheran.
KEYWORD :Iran Amerika Serikat Donald Trump
