Jum'at, 26/04/2024 05:39 WIB

Penyakit Kecanduan Game Jadi Kontroversi di China

Menurut mereka yang tidak puas dengan keputusan ini menyatakan bahwa klasifikasi tersebut tidak berdasar dan tidak masuk akal.

ilustrasi gamers

Beijing, Jurnas.com - Keputusan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan kecanduan game sebagai Klasifikasi Penyakit Internasional (ICD-11), menuai kontroversi di tengah masyarakat China.

Menurut mereka yang tidak puas dengan keputusan ini menyatakan bahwa klasifikasi tersebut tidak berdasar dan tidak masuk akal.

Sementara WHO beralasan keputusan memasukkan kecanduan permainan merujuk pada bukti yang tersedia, di mana masyarakat yang kecanduan game kerap mendahulukan permainan dibandingkan kegiatan sehari-hari, yang berkonsekuensi negatif.

"Tak perlu dikatakan, klasifikasi baru telah menciptakan kepanikan di kalangan publik, menunjukkan pendapat yang bias terhadap game komputer. Banyak ilmuwan telah menyatakan penolakan mereka terhadap keputusan tersebut," kata situs game terkemuka China, VGame dilansir dari People Daily.

Pendapat yang berbeda justru disampaikan Tian Chenghua, Kepala Dokter di Institut Kesehatan Mental Rumah Sakit Keenam Universitas Peking.

Kepada Radio Nasional China, dia menyebut klasifikasi baru dapat memberikan dukungan ilmiah yang kuat bagi rumah sakit untuk menerima pasien dengan masalah kecanduan game.

“Tanpa klasifikasi seperti itu, penerimaan pasien secara wajib (dengan masalah kecanduan game) akan menimbulkan perselisihan hukum. Dengan menyetujui klasifikasi, rumah sakit akan menghadapi lebih sedikit tantangan ketika menerima pasien tersebut," terang Tian.

Diketahui, kecanduan game menjadi topik hangat di China. Menurut sebuah laporan yang dirilis oleh Lembaga Penelitian Pencegahan Kenakalan Remaja Cina pada 2014, lebih dari 66,3 persen remaja di Tiongkok telah bermain game online, sementara berdasarkan laporannya pada tahun 2018, lebih dari 85 persen penjahat remaja kecanduan internet.

Paparan remaja yang berlebihan terhadap game online telah membawa konsekuensi negatif. Pada 2017, seorang bocah lelaki berusia 13 tahun dari Provinsi Hangzhou, Zhejiang bunuh diri karena orang tuanya tidak mengizinkannya bermain game komputer.

Dan setahun kemudian, seorang bocah lelaki berusia 15 tahun dari Cili, Provinsi Hunan menewaskan tetangganya yang berusia 23 tahun, karena dia penasaran membunuh orang, dan ingin mencobanya dalam kehidupan nyata.

KEYWORD :

Kecanduan Game China




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :