Rabu, 24/04/2024 01:57 WIB

Staf Asing Exxon Mobil Kembali ke Ladang Irak

Manajemen senior perusahaan dan insinyur penting akan berada di antara karyawan pertama yang kembali.

Exxon Mobil (Foto: Bright Spot)

Basra, Jurnas.com - Karyawan asing Exxon Mobil akan kembali bekerja ke ladang minyak Qurna 1 Barat, Irak pada Minggu (2/6) besok, setelah pemerintah setuju memberikan keamanan tambahan.

Menurut keterangan pejabat Irak, dilansir dari Reuters, manajemen senior perusahaan dan insinyur penting akan berada di antara karyawan pertama yang kembali.

Seperti diketahui, dua minggu lalu Exxon Mobil memutuskan untuk menarik 60 staf asingnya dari ladang minyak, dan menerbangkan mereka ke Dubai.

Evakuasi terjadi hanya beberapa hari setelah Amerika Serikat menarik staf tidak penting dari kedutaan besarnya di Baghdad, dengan alasan ancaman dari negara tetangga Iran, yang memiliki hubungan dekat dengan milisi Syiah Irak.

Exxon selanjutnya meminta keamanan ekstra dari polisi dan tentara di tempat kerja dan tempat tinggal, yang langsung disetujui oleh Irak. Perusahaan telah menerima surat jaminan dari kementerian perminyakan Irak dan Perusahaan Minyak Basra.

Sementara Menteri Perminyakan Irak Thamer Ghadhban pada waktu itu menyebut evakuasi itu "tidak dapat diterima dan tidak dapat dibenarkan", mengatakan itu sebagai langkah politik, dan bukan karena masalah keamanan.

Thamer mengatakan telah mengirim surat kepada Exxon Mobil setelah staf asing mereka pergi, meminta perusahaan untuk segera kembali bekerja di ladang minyak selatan.

Exxon Mobil adalah kontraktor utama dalam perjanjian jangka panjang dengan Perusahaan Minyak Selatan Irak, untuk mengembangkan dan merehabilitasi ladang minyak dan meningkatkan produksi.

Produksi tidak terpengaruh oleh evakuasi dan pekerjaan berlanjut secara normal, diawasi oleh insinyur Irak, kata pejabat Irak pada saat itu. Produksi tetap pada 440.000 barel per hari (bph) dan pejabat Irak kemudian mengatakan mereka akan meningkatkannya menjadi 490.000 bph segera.

KEYWORD :

Exxon Mobil Irak Iran Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :