Kamis, 25/04/2024 15:36 WIB

Rusia: AS Berupaya Memeras Iran

Ryabkov menyayangkan baru-baru ini kampanye tekanan maksimum AS terhadap Iran tanpa memberikan opsi alternatif untuk Republik Islam.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov (Foto: AFP)

Ankara, Jurnas.com - Deputi Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov mengatakan, Amerika Serikat (AS) menekan Iran untuk memeras negara itu. Ia menuding Washington tidak tulus melakukan dialog dengan Teheran.

Ryabkov menyayangkan baru-baru ini kampanye tekanan maksimum AS terhadap Iran tanpa memberikan opsi alternatif untuk Republik Islam.

"Kita bisa melihat tekanan hebat dari Amerika Serikat terhadap Iran dan upaya untuk memeras negara ini," kata Ryabkov kepada harian Rusia, Rossiyskaya Gazeta, Rabu (29/5).

"Pada saat yang sama, tidak ada agenda positif dan AS tidak menyarankan opsi alternatif. Ia hanya menyatakan terbuka untuk melakukan dialog. Tapi itu bukan dasar untuk pembicaraan nyata," sambungnya.

Jika AS bersedia melakukan pembicaraan dengan Iran, ia harus memberikan saran t
yang siap ditawarkan Iran sebagai imbalan untuk melakukan diskusi.

Tahun lalu, Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik negaranya keluar dari kesepakatan nuklir 2015, dan memberlakukan sanksi "terberat" terhadap Teheran, terutama menargetkan ekspor minyak utamanya.

Baru-baru ini, Washington meningkatkan kehadiran militernya di Teluk Persia, atas dugaan dan ancaman dari Republik Islam terhadap pasukan dan kepentingan Paman Sam.

Pada 8 Mei, setelah Washington keluar dari JCPOA, Republik Islam mengumumkan keputusannya untuk menghentikan mengekspor kelebihan uranium dan air berat selam60 hari ke depan.

Di tempat lain dalam wawancaranya, Ryabkov memperingatkan, konsekuensi dari niat Teheran untuk menarik diri dari JCPOA.

"Ini dapat membuka jalan bagi runtuhnya JCPOA dan munculnya situasi kacau, di mana risiko konfrontasi militer akan semakin meningkat," katanya.

Pada Rabu (29/5), pejabat Rusia bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Iran untuk Urusan Politik Abbas Araqchi di Teheran untuk membahas nasib perjanjian nuklir.

Setelah pertemuan itu, Ryabkov mengatakan, Teheran tidak diragukan lagi akan mengambil langkah-langkah baru untuk menangguhkan komitmennya di bawah JCPOA kecuali keseimbangan kesepakatan dipulihkan.

"Di tengah kurangnya progres mengembalikan keseimbangan di dalam JCPOA, langkah selanjutnya Iran akan menjadi tak terhindarkan. Kami tidak ragu tentang itu," katanya kepada kantor berita Rusia TASS.

KEYWORD :

Amerika Serikat Iran Kesepakatan Nuklir Rusia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :