Kamis, 18/04/2024 11:43 WIB

Iran Putuskan Jual Minyak di Pasar Abu-abu

Iran akan terus mengekspor minyak meskipun ada sanksi AS, yang menurutnya tidak adil dan tidak sah.

Bendera kebangsaan Iran berkibar di sebuah kilang minyak milik negara itu (Foto: IRNA)

Tehran, Jurnas.com - Iran memutuskan menjual minyaknya di pasar abu-abu saat Amerika Serikat (AS) mengatakan akan menjatuhkan sanksi kepada impor minyak Iran, China, India dan Turki yang ketahuan masih mengimpor minyak Negeri Para Mullah.

Wakil Menteri Minyak Iran, Amir Hossein Zamaninia, mengatakan kepada media pemerintah bahwa Iran akan terus mengekspor minyak meskipun ada sanksi AS, yang menurutnya tidak adil dan tidak sah.

Langkah AS, yang diumumkan bulan April itu merupakan bagian dari kampanye tekanan maksimum untuk menghentikan program rudal balistik Iran dan mengekang kekuatan regionalnya, termasuk dukungannya untuk konflik di Suriah dan Yaman.

Hal itu juga terjadi setelah Washington menarik tahun lalu dari pakta nuklir penting dan menerapkan kembali sanksi atas ekspor minyak Iran pada November.

Pada saat itu, delapan importir minyak terbesar Iran diberikan keringanan dari sanksi AS untuk memberi mereka waktu untuk mencari pasokan alternatif dari negara selain Iran.

Beberapa negara berharap pengecualian itu akan diperpanjang, tetapi Gedung Putih secara mengejutkan memutuskan untuk tidak melakukannya.

Meski begitu, Iran menegaskan akan tetap menjual minyaknya sekalipun di pasar abu-abu.

"Kami telah memobilisasi semua sumber daya negara dan menjual minyak di `pasar abu-abu`," kata kantor berita IRNA mengutip Zamaninia.

"Kami tentu tidak akan menjual 2,5 juta barel per hari seperti di bawah perjanjian nuklir. Kami perlu mengambil keputusan serius tentang manajemen keuangan dan ekonomi kami dan pemerintah sedang mengusahakannya," sambungnya.

Ia tidak memberikan rincian detail terang pasar abu-abu tersebut, namun diketahui bahwa Iran menjual minyaknya dengan memberikan diskon besar-besaran dan sering melalui perusahaan swasta.

"Ini bukan penyelundupan. Ini melawan sanksi yang tidak kita anggap adil atau sah," kata Zamaninia.

KEYWORD :

Iran Ekpor Minyak Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :