Jum'at, 19/04/2024 17:02 WIB

Kementan Tak Ingin Ekspor Pertanian Mampir di Vietnam

Menurut Amran, agar produk petani mendapatkan harga yang baik, maka paling pertama yang harus dibenahi adalah memotong rantai pasok dan mendorong hilirisasi.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman di sela ekspor Lada Biji Milik PT. Bangka Alam Sejahtera, Sabtu 4 Mei 2019. (Foto: Supi/JURNAS)

Belitung, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) berharap semua produk Indonesia yang diekspor ke negara tujuan tidak lagi transit di Vietnam, Singapura dan Malaysia. Dengan begitu, petani menikmati keuntungan lebih.

Begitu tegas Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kepada Jurnas.com di sela pelepasan ekspor lada Milik PT. Bangka Alam Sejahtera, Sabtu (4/5).

Menurut Amran, agar produk petani mendapatkan harga yang baik, maka paling pertama yang harus dibenahi adalah memotong rantai pasok dan mendorong hilirisasi.

"Soal harga ini, pertama kita harus memotong rantai pasok, temasuk vietnam agar langsung ke negeri tujuan ekspor India dan Eropa. Karena transit di Vietnam produk kita diolah," ungkap Amran.

Padahal, lanjut Amran, jika rempah dalam negeri, seperti lada dari Belitung bisa dikelolah sendiri lalu diekspor langsung ke negara tujuan, seperti India, Jepang, Amerika Serikat dan Eropa, maka pendapatannya akan bertambah dua kali lipat.

"Dulu ekspor manggis itu kan harus melalui Malaysia dan Singapura sayang kan petani kita, sekarang sudah bisa langsung ke negara china," kata Amran.

Pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan itu berharap semua produk dalam negeri mendarat ke negara tujuan, tanpa perlu transit lagi di negara lain.

"Itulah mimpi kita. Kita memproduksi dengan kualitas tinggi, produktivitas tinggi, melakukan hilirisasi dan kemudian kami mengekspor langsung ke negara tujuan," pungkas Amran.

KEYWORD :

Kinerja Menteri Pertanian Ekspor Impor Komoditas Lada




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :