Rabu, 24/04/2024 07:19 WIB

77 Persen Konsumen Indonesia Utamakan Keamanan Digital

Setidaknya 77 persen konsumen Indonesia masih mengutamakan keamanan saat melakukan transaksi secara daring (online).

Ilustrasi belanja online.

Jakarta, Jurnas.com – Setidaknya 77 persen konsumen Indonesia masih mengutamakan keamanan saat melakukan transaksi secara daring (online). Faktor keamanan jauh di atas kenyamanan yakni sebesar 17 persen, dan personalisasi enam persen.

Dalam laporan Experian’s Global Indentity and Fraud Report yang mengamati 6.000 konsumen dan 590 bisnis se-Asia Pasifik (APAC), penilaian konsumen Indonesia terhadap keamanan, serupa dengan konsumen Malaysia, dan menempati peringkat kedua tertinggi setelah China (83 persen).

“Dengan interaksi antara bisnis dan konsumen yang kian meningkat terjadi melalui saluran digital, membangun lingkungan yang aman dan saling percaya harusnya menjadi prioritas utama,” ujar Managing Director Decision Analytics dan Business Information untuk Experian Asia Pasifik, Mohan Jayaraman kepada awak media pada Jumat (3/5) di Jakarta.

Laporan itu juga menunjukkan bahwa 40 persen bisnis Indonesia pernah mengalami peningkatan kerugian, akibat penipuan online selama lebih dari 12 bulan. Kerugian itu termasuk serangan pembajakan dan pembukaan akun palsu.

Akibatnya, 77 persen konsumen Indonesia yang disurvei, kenyaman yang tak tertandingi dalam masyarakat digital masa kini ialah privasi.

“50 persen dari bisnis di Indonesia menyatakan bahwa mereka mengumpulkan data personalisasi untuk menciptakan pengalaman pengguna, produk target, dan penawaran-penawaran yang disesuaikan,” terang dia.

“Hal tersebut menjadi keharusan bagi para pemimpin bisnis untuk menanamkan modal pada verifikasi identitas dan kemampuan manajemen penipuan, untuk menyadari potensi penuh dari ekonomi,” imbuh Mohan.

Mohan menuturkan, bagaimanapun data merupakan hal yang vital bagi layanan digital di Indonesia. Berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2018 dari Google-Temasek, Indonesia adalah negara dengan pertumbuhan ekonomi internet terbesar dan tercepat di kawasan Asean.

Pertumbuhan ini diperkirakan mencapai US$100 miliar pada 2025 mendatang, dan didukung oleh basis pengguna terbesar di Asia Tenggara.

KEYWORD :

Keamanan Digital Konsumen Indonesia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :