Jum'at, 26/04/2024 05:42 WIB

Harga Minyak Mentah Dunia Masih Jeblok

Minyak mentah Brent berjangka berada di harga US$70,56 per barel pada 01.27 GMT, turun 19 sen atau 0,3 persen dari penutupan terakhir mereka.

Ilustrasi Kilang Minyak

Singapura, Jurnaa.com - Harga minyak dunia tergelincir pada Jumat (3/5), memperpanjang penurunan tajam dari sesi sebelumnya karena melonjaknya produksi Amerika Serikat, dan peningkatan pasokan yang diharapkan dari klub produsen OPEC.

Dikutip dari Reuters, minyak mentah Brent berjangka berada di harga US$70,56 per barel pada 01.27 GMT, turun 19 sen atau 0,3 persen dari penutupan terakhir mereka.

Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 7 sen menjadi US$61,74 per barel.

Kedua minyak mentah berjangkabkehilangan nilai hampir 3 persen di sesi sebelumnya.

"Harga minyak telah turun karena tekanan rekor tingkat output AS terus membebani," kata Mihir Kapadia, kepala eksekutif Sun Global Investments.

Produksi minyak mentah AS mencapai rekor 12,3 juta barel per hari (bph) minggu lalu, naik sekitar 2 juta bph selama setahun terakhir.

Sementara ekspor minyak mentah AS menembus 3 juta barel per hari untuk pertama kalinya tahun ini, menurut data dari Administrasi Informasi Energi.

Analis mengatakan pasokan AS akan naik lebih lanjut karena infrastruktur ekspornya ditingkatkan.

"Salah satu hal yang dapat kita saksikan dalam waktu dekat adalah penghilangan cekungan Permian di AS melalui saluran pipa baru dan kapasitas ekspor. Ini akan menghubungkan cekungan serpih terbesar di dunia dengan pasar minyak global," ujar Will Hobbs, chief investment officer untuk Solusi Investasi Barclays.

Meningkatnya produksi minyak AS telah membantu mengimbangi beberapa gangguan dari sanksi AS terhadap Iran dan Venezuela, dan dari pemotongan pasokan yang dipimpin oleh klub produsen Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang didominasi Timur Tengah, yang dimulai pada Januari.

Meskipun ada gangguan dan kenaikan tajam harga minyak di bulan-bulan pertama tahun ini, beberapa analis mengatakan risiko harga jangka panjang terhadap minyak mentah cenderung menurun.

KEYWORD :

Harga Minyak West Intermediate Brent Berjangka




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :