Jum'at, 19/04/2024 05:57 WIB

Siswa SMA Ciptakan Aplikasi Sampah untuk Pemulung

Menurut Moses, aplikasi tersebut bekerja dengan menghubungkan antara pemulung dengan rumah tangga pemilik sampah kering.

Moses Mayer

Jakarta, Jurnas.com – Siswa kelas XII Sekolah Menengah Atas (SMA) Jakarta Intercultural School Jakarta Moses Mayer berhasil menciptakan sebuah aplikasi sampah `SampahLink`, yang idenya berawal dari teori matematika.

Menurut Moses, aplikasi tersebut bekerja dengan menghubungkan antara pemulung dengan rumah tangga pemilik sampah kering.

“Melalui aplikasi berbasis smartphone sehingga kedua pihak menjadi saling diuntungkan, serta dapat meningkatkan kesejahteraan para pemulung,” ujar Moses kepada awak media beberapa waktu lalu di JIS Jakarta.

Dalam penuturan Moses, gagasan membuat SampahLink muncul ketika dia sering memperhatikan pemulung yang mengorek tempat sampah untuk mencari sampah di pinggir jalan. Sementara itu banyak rumah tangga yang memiliki sampah kering, namun bingung untuk mengelola sampah tersebut.

“Di sinilah muncul ide SampahLink yang menghubungkan para pemulung dengan pemilik sampah kering,” terang Moses.

Penelitian Moses dikembangkan melakukan riset matematika di bawah mentor Carl Yerger dari Davidson College di Amerika Serikat. Adapun melalui aplikasinya, Moses ingin membantu mengurangi tingkat polusi, meningkatkan kesadaran daur ulang sampah kering serta menciptakan tingkat kehidupan serta masa depan yang lebih baik bagi para pemulung.

Tidak hanya menghubungkan para pemulung dengan pemilik sampah kering, SampahLink juga memberikan bantuan finansial untuk pengadaan alat dan pendidikan para pemulung, serta komunitasnya.

Moses Yang meraih penghargaan internasional dan nasional di bidang matematika ini, sedang mempersiapkan diri untuk memasuki jenjang universitas.

Sebanyak lima kampus yang masuk dalam jajaran Ivy League, siap menyambutnya seperti Harvard University, Princeton University, Yale University, Cornell University, dan University of Pennsylvania.

Selain itu, MET UC Berkeley, UCLA, University of Michigan dan Carnegie Melon University juga telah menerima Moses untuk belajar di kampus mereka.

Kepala Sekolah JIS Dr Tarek Razik mengatakan, Moses merupakan satu dari banyak siswa JIS yang memiliki semangat untuk meraih prestasi tinggi dan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk dunia di sekitarnya.

“Murid-murid ini mendapat kesempatan dan dukungan yang sangat besar dari JIS untuk bisa mengembangkan minat mereka sekaligus berkontribusi kepada masyarakat yang merupakan bagian dari kehidupan mereka. Inilah yang menjadikan JIS sebagai lembaga yang memiliki peran sangat penting dalam memajukan dunia pendidikan Indonesia sejak dulu hingga hari ini,” terang Tarek.

KEYWORD :

Aplikasi Sampah Moses Mayer SMA Indonesia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :