Sabtu, 20/04/2024 01:59 WIB

Stok Minyak AS Jaga Stabilitas Harga

Minyak mentah berjangka Brent berada di harga US$74,35 per barel pada 00.37 GMT, turun 22 sen atau 0,3 persen dari penutupan terakhir mereka

Kilang minyak PTTEP

Singapura, Jurnas.com - Harga minyak cenderung menurun pada Kamis (25/4) karena rekor produksi minyak Amerika Serikat serta meningkatnya stok minyak mentah, mengurangi dampak pasar terhadap sanksi AS kepada Iran. Sementara kelompok produsen OPEC terus membatasi pasokan.

Dikutip dari Reuters, minyak mentah berjangka Brent berada di harga US$74,35 per barel pada 00.37 GMT, turun 22 sen atau 0,3 persen dari penutupan terakhir mereka.

Sedangkan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS berada di harga US$65,60 per barel, turun 29 sen atau 0,4 persen dari penyelesaian sebelumnya.

Minyak mentah berjangka naik ke harga tertinggi sepanjang 2019 pada awal minggu, setelah Amerika Serikat mengatakan akan mengakhiri semua pembebasan sanksi terhadap Iran.

AS menuntut negara-negara menghentikan impor minyak dari Teheran pada Mei mendatang, atau menghadapi tindakan hukuman dari Washington.

"Mengikuti keputusan AS untuk memperketat sanksi terhadap Iran, kami telah merevisi perkiraan akhir tahun kami untuk minyak mentah Brent dari US$50 menjadi US$60 per barel," analis di Capital Economics mengatakan dalam sebuah catatan.

Keputusan AS mencoba dan menurunkan ekspor minyak Iran ke nol terjadi di tengah pengurangan pasokan yang dipimpin oleh Organisasi produsen Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) sejak awal tahun yang bertujuan untuk menopang harga.

Akibatnya, harga minyak mentah Brent telah meningkat hampir 40 persen sejak Januari.

KEYWORD :

Harga Minyak Brent Berjangka West Texas Intermediate




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :