Sabtu, 20/04/2024 15:17 WIB

Harga Minyak Capai Titik Tertinggi sepanjang 2019

Terlepas dari langkah Washington, analis mengatakan pasar minyak global akan mampu mengatasi gangguan Iran, karena ada cukup kapasitas cadangan dari pemasok lain.

Ilustrasi BBM (foto: camargus)

Singapura, Jurnas.com - Harga minyak mencapai titik tertinggi sepanjang 2019 pada Selasa (23/4), setelah Washington mengumumkan semua keringanan sanksi Iran akan berakhir pada Mei mendatang, guna menekan importir agar berhenti membeli dari Teheran.

Terlepas dari langkah Washington, analis mengatakan pasar minyak global akan mampu mengatasi gangguan Iran, karena ada cukup kapasitas cadangan dari pemasok lain.

Dikutip dari Reuters, minyak mentah berjangka Brent berada di US$74,58 per barel pada 06.28 GMT, naik 0,7 persen dari penutupan terakhir mereka dan level tertinggi sejak November 2018.

Adapun minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS menandai pencapaian terkuat sejak Oktober 2018 di harga US$65,10 per barel, naik 0,8 persen dari penyelesaian sebelumnya.

Sebelumnya, AS menuntut agar pembeli minyak Iran menghentikan pembelian pada 1 Mei atau terancam menghadapi sanksi, mengakhiri enam bulan keringanan yang memungkinkan delapan pembeli terbesar Iran, kebanyakan dari mereka di Asia, untuk terus mengimpor volume terbatas.

Sebelum penerapan kembali sanksi tahun lalu, Iran adalah produsen terbesar keempat di antara Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) sekitar 3 juta barel per hari (bph), tetapi ekspor April menyusut di bawah 1 juta bph, menurut pelacakan kapal dan data analis dalam Refinitiv.

Pemerintah AS tahun ini berulang kali mengatakan ingin memotong ekspor minyak Iran di bawah 1 juta barel per hari (bph) atau bahkan menjadi nol, dan bahwa tindakan baru akan diambil pada bulan Mei.

KEYWORD :

Harga Minyak Brent Berjangka West Texas Intermediate




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :