Kamis, 25/04/2024 17:09 WIB

Iran Ingin Singkirkan Pompeo dari Pembicaraan Kesepakatan Nuklir

Menggambarkan Pompeo sebagai

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (Foto: AFP)

Seoul, Jurnas.com - Korea Utara ingin Sekretaris Negara Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo diganti dengan seseorang yang "lebih hati-hati dan matang" dalam pembicaraan mengenai program nuklirnya yang diboikot.

Demikian kata seorang pejabat senior Korea Utara mengatakan kepada media pemerintah, beberapa jam setelah negara itu mengumumkan uji coba rudal.

Menggambarkan Pompeo sebagai "sembrono", kementerian luar negeri Korea Utara mengatakan pertemuan puncak di Vietnam awal tahun ini menunjukkan bahwa pembicaraan bisa salah "setiap kali Pompeo menjaga sikap".

Pertemuan April di Hanoi antara Kim Jong Un dan Donald Trump runtuh setelah presiden AS dilaporkan memberi Kim sebuah dokumen yang menuntut Korea Utara mentransfer persenjataan nuklir dan bahan bakar senjata ke AS.

Model yang diusulkan adalah model yang didukung Pompeo dan Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton.

"Saya khawatir, jika Pompeo terlibat lagi dalam perundingan, pertemuan akan menjadi buruk sekali lagi dan perundingan akan menjadi terjerat," kata Kwon Jong Gun, direktur jenderal Departemen Urusan Amerika Kementerian, menurut berita resmi KCNA.

"Karena itu, bahkan dalam kasus kemungkinan dimulainya kembali dialog dengan AS, saya berharap rekan dialog kami bukan Pompeo tetapi ... (orang lain) yang lebih berhati-hati dan dewasa dalam berkomunikasi dengan kami," sambungnya.

Ini bukan pertama kalinya Korea Utara mengecam Pompeo.

Ketika diplomat top AS bertemu dengan pejabat Korea Utara di Pyongyang pada Juli, ia dikutuk atas desakan "seperti gangster" bahwa Korea Utara bergerak menuju perlucutan senjata secara sepihak.

Kwon mengatakan pemimpin Kim telah menjelaskan ,sikap AS harus berubah, menambahkan bahwa Pompeo berdiri di jalan dimulainya kembali pembicaraan.

"Kita tidak bisa menyadari motif tersembunyi Pompeo di balik kesenangannya sendiri dalam komentar sembrono; apakah dia memang tidak dapat memahami kata-kata dengan benar atau hanya berpura-pura sengaja," katanya.

KEYWORD :

Korea Utara Amerika Serikat Kesepakatan Nuklir




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :