Jum'at, 19/04/2024 09:59 WIB

B100 Hemat Devisa dan Sejahterakan Petani Sawit

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengecek langsung B100 hasil penelitian pertanian di Litbang Sukabumi, Kamis 21 Februari 2019 (Foto: Supi/Jurnas)

Jakarta, Jurnas.com - Pemerintah membuat loncatan besar di sektor energi. Kementerian Pertanian (Kementan) Andi Amran Sulaiman, didampingi para eselon 1 meresmikan B-100 atau 100 persen Biosolar di Gedung Kementerian Pertanian (Kementan) Senin (15/4).

"Pertama-tama yang kita lakukan hari ini atas arahan Bapak Presiden Jokowi. Setiap ada pertemuan yang hubungannya dengan energi baru terbarukan beliau sampaikan bahwa dipercepat B15, B20, B30, bahkan kalau bisa dieprcepat B100," ujar Amran.

Selain menghemat devisa, menurut Amran, B100 juga ramah lingkungan dan yang tak kalah penting mampu meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sawit.

"Impor kita 16 juta ton per tahun nilainya kurang lebih150 triliun. Dengan menggunkan B100, maka kita bisa menghemat. Bisa dibayangkan kalau kita bisa hemat 150 triliun rupiah," ujar Amran.

Menurut Amran, sejak pemberlakuan B20 dalam bebrapa bulan terakhir negara telah mampu menghemat hingga belasan triliun rupiah, karena impor solar berkurang. 

"Selanjutnya bisa saja nanti sampai 16 juta ton semuanya kita substitusi menjadi dari solar menjadi CPO yang kita lakukan sekarang namanya B100," tegas Amran.

Pemerintah sudah menguji coba B100 pada mobil dengan jarak tempuh 6000 km. Sejauh  ini  belum ada catatan kendaraan tersebut bermasalah.

Selanjutnya, menggunakan B100 lebih irit dibandingkan menggunakan solar.

"Menggunakan B100 satu liter bisa menjangkau 13,1 kilometer. Kalau solar hanya9,6 kilometer. Artinya kita menghemat biaya per kilometer 732 rupiah per kg," pungkasnya.

KEYWORD :

B100 Kenapa Sawit Devisa Negara




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :