Sabtu, 20/04/2024 01:12 WIB

Mengulik Faktor Penyebab Anak Lakukan Kekerasan

Terdapat beberapa faktor yang memicu perundangan dan kekerasan pada kelompok sebaya seperti yang dilakukan sejumlah pelajar di Pontianak.

Kasus bullying atau pengeroyokan yang dialami Audrey di Pontianak menjadi perhatian publik. (Foto : Jurnas/Ilustrasi Berita Klick).

Jakarta, Jurnas.com - Sedang viral kasus siswi SMP di Pontianak yang mengalami pengeroyokan boleh siswi SMA berlatar asmara. Kasus tersebut memicu perhatian dan keprihatinan banyak pihak.

Lantas apa sebenarnya yang dinilai bisa memicu kejadian tersebut? Psikolog Nuzulia Rahma Tristinarum mengatakan ada dua faktor yang bisa pengaruhi perilaku pelaku.

Pertama faktor eksternal adalah hal hal yang datang dari luar diri seperti lingkungan dan budaya, bagaimana memandang kekerasan, apakah kekerasan dianggap hal yang wajar atau tidak dalam menyelesaikan masalah. Bagaimana persepsi dan kebiasaan lingkungan tersebut dalam memandang kekerasan.

"Kedua, media sosial saat ini media sosial memiliki pengaruh besar dalam perilaku manusia. Media sosial dan kawanan media sosialnya dapat berpengaruh pada perilaku anak apakah positif atau sebaliknya," ucapnya.

Media sosial memang salah satu hal yang berpengaruh, namun sebenarnya saat anak sudah dibentuk pertahanan dirinya maka ia akan dapat memilih dan menyaring apa yang baik dan tidak baik. Apa yang boleh dan tidak boleh.

Perilaku remaja memang erat kaitannya dengan eksistensi diri. Tetapi jika anak paham kemana dan bagaimana cara menyalurkan eksistensi dirinya, maka ini tidak akan terjadi.

"Maka perlu bimbingan dan bantuan dari pihak pihak tertentu. Misalnya sekolah, dan terutama sekali keluarga si anak (pelaku)," ucapnya melalui instant messenger kepada Jurnas.com.

Ketiga, teknologi, sejauh mana individu terpapar dampak teknologi, misalnya dari apa yang ditontonnya. Bisa juga dari games yang dimainkan dalam gawainya.

Faktor internal adalah hal hal yang datang dari dalam diri diantaranya karakter dan persepsi anak. Hal ini sangat erat kaitannya dengan pola asuh orang tua. Bagaimana anak diasuh dan dididik oleh orang tuanya.

"Pola asuh, walaupun itu berasal dari luar diri anak, namun erat kaitannya dengan pembentukan karakter dan kepribadian anak," papar Lia.

KEYWORD :

Pengeroyokan Siswi Media Sosial Pola Asuh




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :