Selasa, 16/04/2024 15:34 WIB

Benarkah Game Online Memicu Kekerasan?

Keluhan saat hamil tidak bisa diabaikan begitu saja, jika Anda merasakan tanda-tanda ini segera konsultasikan.

Ilustrasi kekerasan (Foto : Jurnas/Ilustrasi Berita Klick).

Jurnas.com - Selama ini kita beranggapan bahwa game adalah salah satu media hiburan sebagai obat pelipur lara atau lelahnya akan rutinitas yang sering kita lakukan. Namun apakah game selamanya menjadi media hiburan atau malah menyebabkan masalah?

Seringkali ada yang membantah jika game dapat memicu kekerasan saat bermain game atau setelahnya. Namun apakah benar game dapat disalahkan sebagai penyebab kasus tersebut.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh American Psychological Association, sebenarnya tidak ada faktor utama untuk mengalahkan video game sebagai penyebab kekerasan. Dari hasil penelitian, hanya menunjukkan hubungan antara kekerasan dan penggunaan video game.

Seperti yang dilancir dari BBC, video game dapat meningkatkan keagresifan seseorang, agresif dalam berpikir, agresif dalam mempengaruhi, dan yang paling berbahaya adalah meningkatnya keinginan tidak bersosialisasi.

Menurut Dr Mark Coulson, Profesor Psikologi di Universitas Middlesex, melalui video game mengurangi rasa empati seseorang dan tidak memiliki kepekaan dalam hubungan sosial.

Mereka suka asik dengan keinginan mereka masing-masing kompilasi bermain game. Faktor yang menarik perhatian, juga dapat terjadi karena motif seseorang untuk memenangkan permainan tersebut. Ingin mencapai posisi teratas yang dapat memperbaiki mereka.

Oleh karena itu, Anda yang memilih game mana yang baik untuk dimainkan. Anda dapat memilih game yang benar-benar digunakan sebagai media hiburan. Untuk menghindari melakukan permainan pada saat atau setelah bermain game.

KEYWORD :

Game Online Tindak Kekerasan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :