Kamis, 18/04/2024 21:36 WIB

Survei PPPP: Jokowi-Ma`ruf 36 Persen, Prabowo-Sandi 51 Persen

Pasangan capres-cawapres petahana, Jokowi-Ma`ruf Amin diprediksi kalah melawan pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga pada Pilpres 2019.

Pasangan capres-cawapres, Jokowi-Maruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno

Jakarta - Pasangan capres-cawapres petahana, Jokowi-Ma`ruf Amin diprediksi kalah melawan pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga pada Pilpres 2019.

Hal itu berdasarkan hasil survei yang dirilis Precision Public Policy Polling (PPPP) terkait Pilpres yang akan digelar 17 April 2019.

Director of Operations of PPPP Amerika, Jokovic Martinez menjelaskan, pasangan Jokowi-Maruf hanya memperoleh suara 36 persen dari hasil survei dengan pertanyaan `jika pemilihan presiden digelar hari ini siapa yang anda dipilih?`.

"Sebanyak 36 persen memberikan suaranya pada Jokowi-Maruf Amin dan sebanyak 51 persen memberikan suaranya pada Prabowo-Sandiaga," kata Jokovic, lewat siaran pers yang diterima wartawan, Senin (8/4).

Sementara sisanya, yakni 13 persen responden mengaku masih belum memutuskan pilihan dalam kontestasi Pilpres 2019. Dari hasil survei itu, dapat disimpulkan bahwa masyarakat Indonesia sudah tidak percaya dengan kebohongan Jokowi.

"Rendahnya tingkat keterpilihan Jokowi-Maruf Amin yang hanya 36 persen dalam jajak pendapat ini, disebabkan karena sebanyak 55 persen responden menyatakan kalau Jokowi itu pembohong," tegasnya.

Menurutnya, alasan publik menginginkan adanya figur Presiden baru adalah karena Jokowi dianggap tidak dapat menjalankan pemerintahan dengan baik dan benar.

"54 persen responden menganggap Jokowi tidak menjalankan pemerintahan dengan benar yang menghasilkan clean government dan banyak temuan bocornya uang negara yang digunakan untuk proyek proyek infrastruktur," tandasnya.

"Sebanyak 58 persen menyatakan bahwa Indonesia sedang dikelola oleh pemerintahan Jokowi memburuk. Indonesia dianggap dalam ancaman hutang yang makin meningkat naik 69 persen menjadi Rp4.416 triliun pada 2014-2018," tegasnya.

Untuk diketahui, jajak pendapat ini dilakukan kepada warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam Pemilu 2019 dan juga untuk distribusi media umum.

Wawancara lengkap dilakukan 22 Maret-4 April 2019 dengan jumlah responden 3032 dari 800.091 TPS di 499 kabupaten/kota di 349 provinsi.

Wawancara dipilih secara acak dan dilakukan melalui telepon menggunakan profesional- staf peneliti survei terlatih (agen langsung) dari pusat panggilan telepon Precision Public Policy Polling di Jakarta.

Proses jajak pendapat dimonitor secara ketat untuk memastikan sampel representatif dari pemilih terdaftar di pemilih KPU tercapai berdasarkan partai, geografi, jenis kelamin, usia dan demografi lainnya.

Adapaun Margin kesalahan untuk ukuran sampel sebanyak 3.032 adalah +/- 1,78 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

KEYWORD :

Pilpres 2019 Jokowi-Maruf Prabowo-Sandiaga




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :