Rabu, 24/04/2024 07:05 WIB

Siswa Ini Diterima di Tiga Kampus Top Dunia, Maudy Ayunda Sih Lewat

Di tengah pilihan-pilihan tersebut, Alfian akhirnya memutuskan untuk melanjutkan ke Harvard University, guna menempuh studi computer science.

Alfian Edgar

Jakarta, Jurnas.com – Jika sebelumnya heboh penyanyi cantik Maudy Ayunda yang bingung memilih antara Harvard University atau Stanford University, kondisi tidak berbeda jauh rupanya juga dialami oleh Alfian Edgar Tjandra.

Siswa kelas XII di SMA Kharisma Bangsa ini bahkan dinyatakan telah diterima di tiga kampus top dunia, antara lain Harvard University, Nanyang Technological University (NTU), dan National University of Singapore (NUS), yang masing-masing menghuni peringkat ke-3, ke-11, dan ke-12 dalam ranking universitas versi QS World University Ranking 2019.

Tidak hanya itu, nama remaja kelahiran Jakarta, 3 April 2001 ini juga sudah dikantongi oleh Carnegie Mellon University Amerika (peringkat ke-46) dan University of Waterloo Kanada (peringkat ke-163).

Di tengah pilihan-pilihan tersebut, Alfian akhirnya memutuskan untuk melanjutkan ke Harvard University, guna menempuh studi computer science.

Kesuksesan Alfian menembus Harvard University tak lepas dari kemampuan moncernya di bidang matematika. Betapa tidak, sejak duduk di bangku sekolah dasar, siswa yang sempat bercita-cita sebagai atlet tenis itu sudah mengharumkan nama Indonesia di berbagai kejuaraan matematika di level internasional.

Sebut saja pada 2012, Alfian meraih medali perak dalam Olimpiade Matematika dan Sains Internasional di India. Suksesnya berlanjut pada 2013 di Bulgaria dengan membawa pulang medali perak di bidang matematika.

“2014 saya dapat medali perunggu di OSN (Olimpiade Sains Nasional) Matematika SMP. 2017, medali emas OSN SMA Matematika, dan pada 2015 perunggu di kejuaraan APMO (Asian Pasific Mathematics Olympiad) di Rumania,” tutur Alfian saat ditemui di SMA Kharisma Bangsa pada Sabtu (6/4).

Dukungan orang tua juga menjadi faktor penting dalam kesuksesan Alfian. Terutama untuk menyukai matematika, yang umumnya menjadi momok menakutkan bagi sebagian besar siswa.

Alfian mengaku pertama kali dikenalkan matematika oleh orang tuanya pada saat masih di taman kanak-kanak (TK). Namun saat itu, bukan angka yang disodorkan oleh orang tuanya, melainkan sebuah permainan olah pikir (board game).

“Jadi tidak dikenalkan untuk mengerjakan soal matematika yang banyak. Think fun. Saya dikenalkan dengan game. Menurut saya itu sangat membantu. Karena kalau disuruh mengerjakan soal banyak menghitung juga tidak suka,” kata dia.

Dan kini, atas prestasinya di mancanegara dan sukses menembus Harvard University membuat Kepala Sekolah SMA Kharisma Bangsa, Imam Husnan Nugroho, berbangga hati.

Pasalnya, peluang masuk perguruan tinggi top dunia tersebut sangat tipis, mengingat kecilnya kuota internasional yang ditetapkan Harvard University.

“Yang saya tahu paling hanya 150 kuota internasional. Kalau dicek saat ini, jumlah mahasiswa indonesia yang sedang belajar di Harvard kurang dari 50-an,” ujar Imam.

Karena itu, belajar dari pengalaman Alfian, Imam mengatakan akan belajar untuk menyiapkan program yang terarah, agar lebih banyak lagi siswanya yang mampu menembus Harvard University.

Dalam keterangannya, Imam menambahkan, SMA Kharisma dalam beberapa tahun terakhir sudah memiliki program untuk mempersiapkan lulusan melanjutkan pendidikan ke luar negeri, yakni dengan mengadakan tes SAT (Scholastic Aptitude Test) dan tes TOEFL.

Kedua tes ini, lanjut Imam, menjadi modal bagi lulusan untuk melamar perguruan tinggi luar negeri manapun, karena memang sudah dijadikan standar persyaratan.

“SAT pun sebetulnya belum jadi jaminan diterima. Karena di Harvard misalnya, harus dikejar lewat essay dan juga melihat keseimbangan hidup calon mahasiswa, antara kehidupan akademiknya dan sosialnya,” tandas Imam.

KEYWORD :

Harvard University Kampus Top Alfian Edgar




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :