Kamis, 18/04/2024 11:05 WIB

Indonesia Punya 1.307 Startup, 558 Masih Berstatus "Calon"

Mohamad Nasir menyebut saat ini Indonesia sudah memiliki 1.307 startup. Namun, 558 di antaranya masih berstatus sebagai `calon startup`.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir (Foto: Muti/Jurnas)

Jakarta, Jurnas.com – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyebut saat ini Indonesia sudah memiliki 1.307 startup. Namun, 558 di antaranya masih berstatus sebagai `calon startup`.

“Jumlahnya sudah ada 749 startup, dan yang 558 masih calon startup,” kata Menteri Nasir kepada awak media dalam konferensi pers `Indonesia Startup Summit 2019` di Kantor Kemristekdikti Jakarta, pada Jumat (5/4).

Capaian Indonesia di bidang startup, lanjut Nasir, lebih baik dibandingkan Iran yang membutuhkan waktu sepuluh tahun untuk menghasilkan 1.000 startup. Sementara 1.307 startup yang ada di Tanah Air, merupakan rintisan yang dimulai sejak 2015 hingga 2019.

Lebih lanjut, Menristekdikti menyoroti calon-calon startup yang kerap gagal di tengah jalan. Menurut dia, hal ini tidak terlepas dari strategi bisnis, salah satunya dengan mempertimbangkan antara ongkos (cost) produksi, dan keuntungan (benefit).

“Costnya harus lebih rendah dari benefit. Harganya juga harus kompetitif. Durability juga harus panjang. Kadang orang tidak lihat ini,” jelas Nasir.

Senada dengan Nasir, Direktur Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) Direktorat Penguatan Inovasi Kemristekdikti, Retno Sumekar mengatakan, penyebab lain startup gagal berkembang ialah pelaksanaan riset yang tidak sesuai kebutuhan.

Belum lagi, sebuah inovasi membutuhkan perjalanan panjang yakni empat hingga tujuh tahun, untuk selanjutnya menjadi sebuah industri.

“Karena itu kita seleksi betul. Setelah mengajukan secara online, kami seleksi. Kalaupun sama (bidangnya, Red), tetap kami panggil dan prospektif. Selanjutnya dinilai reviewer. Mereka diminta presentasi apakah inovasi dia benar atau punya orang yang dia kembangkan atau modifikasi,” tutur Retno.

KEYWORD :

Startup Indonesia Mohamad Nasir




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :