Jum'at, 19/04/2024 06:08 WIB

Arab Saudi Buka Kembali Kedutaan di Irak

Menteri Luar Negeri Irak, Mohamed Alhakim mengibarkan bendera hijau Saudi di atas gedung.

Menteri Luar Negeri Irak Mohamed Alhakim, tengah, mengibarkan bendera Saudi dalam pembukaan konsulat kerajaan di Baghdad (Foto: Hadi Mizban / AP)

Riyadh, Jurnas.com - Pemerintah Arab Saudi kembali membuka konsulat di Baghdad untuk pertama kalinya dalam hampir 30 tahun dan mengumumkan paket bantuan satu miliar dolar untuk Irak.

Misi diplomatik di Zona Hijau yang dijaga ketat ibukota Irak dalam pembukaan kedutaan tersebut, Kamis (4/4). Menteri Luar Negeri Irak, Mohamed Alhakim mengibarkan bendera hijau Saudi di atas gedung.

Menteri Perdagangan Arab Saudi, Majid bin Abdullah al-Qasabi, mengatakan, pembukaan kembali konsulat, yang akan mengeluarkan visa ke Irak, menandai "fase baru" dalam hubungan antara Riyadh dan Baghdad.

"Tidak ada keraguan bahwa pertukaran ini, diskusi ini, adalah jalan dua arah yang akan memperkuat hubungan ini," kata Qasabi kepada wartawan, yang mengakhiri kunjungan dua hari itu.

Arab Saudi akan memberikan Irak satu miliar dolar dalam pinjaman untuk proyek-proyek pembangunan, kata Qasabi, ditambah USD500 juta untuk meningkatkan ekspor dan hadiah stadion olahraga berkapasitas 100.000 kursi yang akan dibangun di pinggiran Baghdad.

Sekedar diketahui, Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Irak ketika Banghdad menyerang Kuwait pada tahun 1990.

Hubungan diplomatik dilanjutkan pada 2015 ketika Riyadh mengirim seorang duta besar ke Baghdad, dan meningkat dengan kunjungan Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir pada tahun 2017, yang pertama oleh seorang menteri luar negeri Saudi sejak 1990.

Namun layanan konsuler tetap ditangguhkan dan warga Irak yang mengajukan visa harus melalui kedutaan Saudi di Yordania yang berdekatan.

"Hari ini, saudara-saudara kita di Irak dapat memperoleh visa di Baghdad secara langsung, tanpa harus melakukan perjalanan ke luar negeri," kata Qasabi.

Qasabi mengatakan, tiga konsulat lagi kemungkinan akan dibuka di kota-kota Irak.

Delegasi Saudi bertemu perdana menteri Irak, Adel Abdul-Mahdi, dan mengadakan pertemuan dengan pengusaha Irak dan pejabat senior Irak untuk meningkatkan hubungan antara kedua negara.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Irak, Ahmad Sahhaf, mengatakan pembukaan kembali konsulat pada Kamis akan mencerminkan secara positif pada peziarah dan investor.

Sahhaf mengatakan kepada kantor berita The Associated Press bahwa pekerjaan juga sedang dilakukan untuk membuka kembali penyeberangan perbatasan antara kedua tetangga.

Irak terperangkap dalam perang karena pengaruh yang mengadu Iran melawan Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi.

Riyadh sedang mencari hubungan yang lebih dekat dengan Irak untuk melawan pengaruh Iran yang tumbuh di wilayah tersebut, sementara Baghdad berupaya menarik investasi Saudi untuk memacu pertumbuhan ekonomi.

Abdul-Mahdi mengunjungi Iran pada hari Sabtu dan berencana untuk mengunjungi Arab Saudi akhir bulan ini, di mana sejumlah perjanjian perdagangan diharapkan akan ditandatangani. (Al Jazeera)

KEYWORD :

Arab Saudi Irak Timur Tengah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :