Jum'at, 19/04/2024 16:53 WIB

Saurip Kadi: Prabowo Permalukan TNI Saat Debat Capres

Saurip Kadi yang dikenal sebagai teman seangkatan Capres Nomor 02 Prabowo Subiyanto di AKABRI (Nomor Akademi 70), menyebut Prabowo kembali mempermalukan TNI.

Saurip Kadi

Jakarta, Jurnas.com - Mantan Aster Kasad Mayjen TNI (Purn) Saurip Kadi mengaku heran, bagaimana mungkin pak Jokowi yang lulusan Faktultas Kehutanan justru lebih menguasai bidang pertahanan saat Debat Calon Presiden ke-4, Sabtu (30/3/2019).

Saurip Kadi yang dikenal sebagai teman seangkatan Capres Nomor 02 Prabowo Subiyanto di AKABRI (Nomor Akademi 70), menyebut Prabowo kembali mempermalukan TNI.

Pasalnya, Prabowo ternyata tidak mengetahui bahwa di seluruh dunia, yang digunakan dalam menyusun rencana pertahanan adalah “Hakikat Ancaman” yang bakal dihadapi sebuah negara.

"Dan “Hakikat Ancaman” itu sendiri adanya di Perkiraan Intelejen Strategis baik Jangka Pendek, Menengah dan Panjang," ujar Saurip, Minggu (31/3/2019).

Ia menjelaskan, setiap kedutaan besar negara manapun dilengkapi dengan Atase Pertahanan dari ketiga angkatan. Dengan demikian dasar penyusunan Hakikat Ancaman benar-benar valid.

"Ssama sekali bukan asumsi apalagi halusinasi, merekalah Badan Pengumpul Keterangan yang resmi dibiayai negara," tandas Saurip Kadi.

Menurut Saurip, Capres nomor urut 01 Jokowi justru mengetahui bahwa perang jaman now bukan lagi adu kekuatan persenjataan seperti perang jaman old, tapi perang asimetris yang intinya adalah bagaimana mempengaruhi rakyat negara lawan melalui perubahan mindset.

Dan saat ini, menurut Saurip Kadi, negara-negara lain sudah mengubah konsep pertahanan mereka, bahkan Amerika Serikat sudah menutup sejumlah pangkalan militernya di negara lain.

Saurip Kadi juga menyatakan, keliru besar jika Prabowo membandingkan besaran anggaran militer Indonesia dengan Singapura.

"Dengan luas wilayah yang kecil, tidak lebih dari Kabupaten Brebes, tapi menguasai kekuatan ekonomi kawasan melalui jasa finansial dan perdagangan," lanjutnya.

Oleh sebab itu, Saurip Kadi menilai tidak ada pilihan bagi Singapura selain harus mempunyai keunggulan dibidang militer.

"Karena dengan satu sorty pengeboman saja, Singapura akan habis`" jelasnya.

Jadi, menurutnya, Prabowo harus belajar lagi soal pertahanan dan keamanan yang terbaru. Sesuai jaman now. "Kalau perlu, melalui Bimbingan Belajar," tandas Saurip Kadi.

Ditanyakan soal makna penyataan Capres Nomor 02 Prabowo Subiayanto bahwa dirinya adalah lebih TNI dari TNI, Saurip Kadi menyilahkan bertanya langsung kepada Prabowo.

"Tapi yang saya ketahui pak PS adalah Perwira Tinggi TNI yang dipecat dari dinas aktif, karena berinisiatif melakukan penculikan sejumlah aktifis, sebagaimana diakui sendiri di depan sidang DKP," imbuhya.

Setelah ikatan dinasnya selesai, berakhirnya dinas militer di negara manapun hanya ada 3 alasan, yaitu pertama karena atas pemintaan sendiri untuk pensiun dini.

Kedua karena diberhentikan dengan hormat akibat sakit atau cacat sehingga tidak lagi mampu menjalankan tugas-tugas kemiliteran.

Ketiga karena pensiun sesuai batas umur yang diatur oleh Undang-Undang. Di luar ketiga alasan tersebut adalah karena dipecat.

"Karena pak PS adalah perwira tinggi bintang tiga dan lagi menantu pak Harto, ya saru kalau digunakan istilah dipecat, maka dihadapkan pada kondisi riil saat itu, penggunaan istilah diberhentikan sungguh sangat bijak," tandasnya.

Terhadap pertanyaan, kualitas jawaban bidang pertahanan oleh capres nomor urut 01 Jokowi, Saurip Kadi mengajak bangsa ini sepatutnya bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena mempunyai Presiden yang paham tentang tentara dalam negara demokrasi dimana senjatanya wajib menghadap keluar.

Dan karenanya gelar TNI yang saat ini adalah warisan Belanda yang dilanjutkan Orba, maka kedepan harus ditata ulang agar bisa meng "cover" seluruh wilayah pertahanan NKRI, untuk melumpuhkan musuh sebelum masuk maupun yang sudah terlanjur masuk masuk ke dalam wilayah NKRI.

Ditanya tentang siapa yang bakal tampil sebagai pemenang dalam Pemilu 17 April 2019 mendatang, Saurip Kadi mengingatkan segenap Keluarga Besar TNI (KBT) bahwa menggunakan Hak Pilih adalah HAMm

Tapi sebelum segalanya terlambat, terkhusus kepada para pensiunan prajurit TNI dan terlebih mantan elit TNI utamanya mantan Panglima TNI dan Kas Angkatan serta petinggi TNI yang ada di BPN Paslon 02 bahwa sampai ajal menjemput, para pensiunan mempunyai kewajiban untuk menjaga kehormatan, derajat dan martabat TNI.

"Apa yang kita cari di hari tua, haruskah para pensiunanan tega membiarkan TNI kembali menanggung aib, karena prajurit TNI harus menghormat dengan sangkur terhunus kepada mantan petinggi TNI yang berhenti dari dinas aktif, karena dipecat, naudzu bilah mindalik" ujar Saurip Kadi lagi

Saurip Kadi mengakui, memang sulit untuk tidak menempatkan Pak Prabowo sebagai bagian dari KBT, tapi para purnawirawan TNI wajib menjaga TNI sebagai almamater tempat kita dulu menyerahkan jiwa dan raga untuk kejayaan NKRI.

Kecuali bagi mereka yang tidak merasa bahwa penculikan aktifis, bukanlah aib bagi TNI dan terkhusus bagi lulusan Akademi TNI.

"Dan kalau betul ada pensiunan TNI yang tidak menempatkan hal tersebut sebagai aib, maka kedepan mereka tidak layak untuk menyebut dirinya sebagai tentara rakyat, tentara pejuang dan tentara nasional.

Karena pak Dirman dan para pendiri TNI lainnya serta para pelatih kita di Akademi TNI tidak pernah mengajarkan bahwa rakyat apalagi aktifis demokrasi sebagai musuh negara, sehingga mereka sah untuk diculik," tegas Saurip Kadi yang memang dikenal kritis ini.

Sementara itu kepada segenap anak bangsa, Saurip Kadi menyerukan bahwa Pemilu bukan Perang. Pemilu tak lebih untuk memilih Capres dan program untuk 5 tahun ke depan.

"Untuk itu, pilihlah Capres yang nyata-nyata sudah terbukti berani dan berhasil memberantas Mega Korupsi, Mafia Tambang serta Migas seperti Petral, Free Port, Newmont, Blok Rokan, Mahakam" jelas Saurip.

Ia juga mengajak masyarakat memilih figur yang mampu membangun rasa Indonesia melalui kualitas pelayanan dan infrastruktur yang sama untuk seluruh wilayah Indonesia.

"Dan pilih pemimpin yang nyata-nyata mampu melanjutkan pembangunan jalan TOL dan infratsruktur yang dimasa lalu MANGKRAK. Melalui Dana Desa dan sejumlah program Kartu, kini rakyat kecil sudah mulai merasakan manfaat NKRI," pungkas Saurip Kadi.

KEYWORD :

Saurip Kadi Debat Capres TNI Prabowo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :