Sabtu, 20/04/2024 21:31 WIB

Genjot Ekspor Pertanian, Kementan Siap Buka Jalur Udara

Dengan aplikasi I-MECE suatu wilayah bisa mengembangkan tanaman apa saja yang peluang ekspornya terbuka.

Kepala Badan Karantina, Kementerian Pertanian, Ali Jamil dalam Apresiasi dan Sinkronisasi Program Kementerian Pertanian 2019 di lapangan Katapang Doyong Pangandaran, Jumat (29/3).

Pangandaran, Jurnas.com - Di sela Apresiasi dan Singkronisasi Program Kementerian Pertanian (Kementan) 2019 di lapangan Katapang Doyong Pangandaran, Jumat (29/3), Kementan juga menyerahkan aplikasi I-MACE (Indonesian Map of Agricultural Commodities Exports) kepada Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata.

Kepala Badan Karantina, Kementan, Ali Jamil, berharap dengan diserahkannya aplikasi I-MACE tersebut Pangandaran bisa mengembangkan tanaman apa saja yang peluang ekspornya terbuka.

"Jadi diaplikasi ini sudah disertai negara tujuan ekspor, volumenya ada, jumlahnya berapa dan negara kompetitor kita. Semuanya ada," terang Ali Jamil kepada Jurnas.com.

Ke depan, kata Ali Jamil, Kementan juga akan membuka jalur laut dan udara setelah aplikasi tersebut sudah berjalan dan dimanfaatkan baik oleh masyarakat Indonesia.

"Jadi makanya kita lihat potensinya dulu. Seperti di Pangandaran ini ternyata ada banyak kelapa. Begitupu kayu olahan ysng bahan bakunya dari Pangandaran. Dengan begitu, kita akan upayakan infrastruktur laut atau juga udaranya," kata Ali Jamil.

Saat ditanya, menggunakan jalur udara mahal? Ali Jamil mengatakan, "Lho iya, nggak apa-apa. Artinya ada produk yang punya kualitas tinggi -tidak harus banyak- yang bisa kita lewatkan lewat jalur darat," katanya.

"Di tempat lain banyak sarang burung walet. Dini sini, saya liat belum dikembangkan. Sarang burung walet per kg bisa Rp50 juta kualitas pertama. Itu juga bisa dikembangkan sini jika potensi lahannya memenuhi syarat," sambungnya.

KEYWORD :

Ekspor Pertanian Aplikasi I-IMACE Karantina Pertanian




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :