Kamis, 18/04/2024 09:54 WIB

Israel Gigit Jari, Dataran Tinggi Golan Tetap Milik Suriah

Keputusan terbaru ini menjadi jawaban atas kalimat bernada provokativ yang dilontarkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, bahwa Dataran Tinggi Golan masuk wilayah teritorial Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Brussels, Belgia pada 11 Desember 2017 (Foto: Dursun Aydemir/Anadolu Agency)

New York, Jurnas.com – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menegaskan bahwa status Dataran Tinggi Golan, yang diklaim oleh Israel tetap tidak berubah.

Keputusan terbaru ini menjadi jawaban atas kalimat bernada provokativ yang dilontarkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, bahwa Dataran Tinggi Golan masuk wilayah teritorial Israel.

“Kebijakan PBB tentang Golan tercermin dalam resolusi Dewan Keamanan yang relevan, dan kebijakan itu tidak berubah,” tegas juru bicara PBB Stephane Dujarric pada Selasa (26/3).

Diketahui, Israel pertama kali merebut Golan dari Suriah dalam perang Timur Tengah 1967. Selanjutnya, Tel Aviv mencaplok wilayah itu pada 1981, kendati tidak diakui secara internasional.

Upaya Israel baru-baru ini disambut oleh Presiden Trump. Lewat cuitannya di Twitter, Trump mengatakan, “Golan sangat penting bagi keamanan strategis dan keamanan Israel dan stabilitas regional.”

Tak lama setelah Trump memposting cuitannya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu langsung membalas melalui sambungan telepon. Dia menyebut Trump telah mencetak sejarah.

Sementara Resolusi Dewan Keamanan yang diadopsi dengan suara bulat 15 negara anggota pada 1981 menyatakan, “keputusan Israel memberlakukan hukum, yuridiksi dan administrasi di Dataran Tinggi Golan, Suriah menjadi batal.”

KEYWORD :

Dataran Tinggi Golan Israel




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :