Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya dan Manusia Pertanian, Momon Rusmono yang mewakili Menteri Pertanian (Mentan) Andi Arman Sulaiman kunjungan kerja di Pondok Pesantren As-Salafiyah di Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Sabtu (23/3).
Indramayu, Jurnas.com - Ada sekitar empat hingga enam juta santri Indonesia. Ini merupakan potensi yang sangat luar biasa dalam mempersiapkan santri tidak hanya menonton pada satu bidang agama, tetapi juga memiliki wawasan di dunia pertanian.
Demikian disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya dan Manusia Pertanian, Momon Rusmono yang mewakili Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman di Pondok Pesantren As-Salafiyah Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu pada Sabtu (23/3).
"Jika empat hingga enam juta santri diberi keahlian dan keterampilan dalam bidang pertanian nanti mereka setelah lulus bukan hanya bisa menyebarkan agama tetapi juga mampu menerapkan ilmu-ilmu pertanian. Bahkan bisa menghidupi dirinya dan keluarganya dengan berusaha di sektor pertanian," ujar Momon.
Momon menyebutkan, pada tahun 2019, Kementan telah menyiapkan 2 juta ekor ayam untuk 120 ribu santri milenial secara nasional. "Tapi 120 ribu santri milenial ini harus dalam bentuk kelompok. Per kelompoknya sekitar 30 orang," kata Momon.
Lebih lanjut Momon mengatakan, tahun ini, Kementan menargetkan 40 ribu kelompok santri milenial terbentuk dengan anggota sekitar 30 orang.
"Ini tahap awal. Saya dengan pak Dirjen dengan kelapa badan litbang kemarin diskusi dengan pak Menteri, Insya allah tahun depan kita tingkatkan karena ini potensi sangat luar biasa," ujar Momon.
Saat ditanya bagaimana tahapan menjadi santri milenial? Momon mengatakan, sangat sederhana. "Kami akan identifikasi dan verifikasi. Kami akan berikan bimbingan teknis. Setelah mengerti bagaimana pengelola ayam, kami beri ayam dan kandang," jelas Momon.
Kinerja Menteri Pertanian Santri Milenial Potensi Pertanian
