Kamis, 25/04/2024 19:15 WIB

Rencana NASA Raup Kerikil Asteroid Tuai Rintangan

Manajer proyek NASA Rich Burns mengatakan tempat akan dipilih musim panas ini dan kemunduran tidak akan menunda pengambilan sampel.

Ilustrasi asteroid (foto; CGTN)

Jakarta, Jurnas.com - Rencana NASA untuk mengambil kotoran dan kerikil dari asteroid telah menghantam, tetapi para ilmuwan mengatakan mereka bisa mengatasinya.

Asteroid Bennu dianggap memiliki area terbuka yang luas yang cocok untuk tugas itu. Tapi sebuah pesawat ruang angkasa yang baru tiba mengungkapkan asteroid ditutupi dengan batu-batu besar dan sepertinya tidak ada titik besar dan rata yang dapat digunakan untuk mengambil sampel.

Dalam sebuah makalah yang dirilis oleh jurnal Nature, para ilmuwan mengatakan mereka berencana untuk melihat lebih dekat beberapa area kecil yang mungkin berfungsi. Mereka mengatakan pengambilan sampel dari titik-titik itu merupakan tantangan besar.

"Tetapi saya yakin tim ini siap menghadapi tantangan besar itu," kata ketua ilmuwan proyek itu, Dante Lauretta, kepada wartawan pada konferensi pers, seperti dimuat CGTN, Kamis (21/03).

Wahana antariksa itu, bernama Osiris-Rex, dijadwalkan untuk turun mendekati permukaan pada musim panas 2020. Pesawat itu akan memperpanjang lengan robot untuk mengambil sampel, yang akan dikembalikan ke Bumi pada tahun 2023. Wahana antariksa itu mulai mengorbit Bennu pada saat itu. akhir tahun lalu, setelah menghabiskan dua tahun memburu batu luar angkasa.

Ketika misi itu direncanakan, para ilmuwan bertujuan untuk mengambil kotoran dan kerikil dari area yang berdiameter setidaknya 50 meter yang bebas dari batu-batu besar atau lereng curam, yang akan menimbulkan bahaya.

"Itu permukaan yang lebih kasar dari yang kita perkirakan," kata Lauretta, dari University of Arizona di Tucson dan salah satu penulis makalah itu. Namun dia mengatakan dia yakin sampel masih bisa dikumpulkan.

Manajer proyek NASA Rich Burns mengatakan tempat akan dipilih musim panas ini dan kemunduran tidak akan menunda pengambilan sampel.

Patrick Taylor, yang mempelajari asteroid di Lunar and Planetary Institute di Houston tetapi tidak berpartisipasi dalam misi pesawat ruang angkasa, mencatat dalam sebuah wawancara telepon bahwa pesawat ruang angkasa itu jelas bermanuver lebih akurat dan tepat daripada yang diharapkan.

"Itu memberi saya kepercayaan diri bahwa mereka akan dapat mencoba akuisisi sampel," katanya.

Bennu berjarak 70 juta mil (110 juta kilometer) dari Bumi. Diperkirakan lebih dari 1.600 kaki (500 meter) dan merupakan benda angkasa terkecil yang pernah diorbit oleh pesawat ruang angkasa.

Sebuah pesawat ruang angkasa Jepang, Hayabusa2, mendarat di asteroid lain pada bulan Februari, juga pada misi untuk mengumpulkan material. Jepang berhasil mengembalikan beberapa partikel kecil pada 2010 dari misi asteroid pertamanya.

KEYWORD :

Perusahaan NASA Sampel Asteroid




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :