Brexit
London, Jurnas.com - Para pemimpin Uni Eropa (UE) resmi menyetujui rencana penundaan Britain`s Exit (Brexit) pada Jumat (22/3).
Inggris ditawari penundaan sampai 22 Mei, jika anggota parlemen menyetujui kesepakatan penarikan yang dinegosiasikan dengan Uni Eropa minggu depan.
Jika tidak, Uni Eropa mendukung penundaan yang lebih pendek hingga 12 April, memberikan waktu bagi Inggris untuk menyelesaikan atau "menunjukkan jalan ke depan".
Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan sekarang ada "pilihan yang jelas" untuk menghadapi anggota parlemen Inggris, yang dapat memilih ketiga kalinya dalam voting minggu depan.
Mereka dapat mendukung kesepakatan penarikan, memenuhi referendum dan meninggalkan UE dalam "cara yang tertib" atau menghadapi prospek harus mencalonkan diri dalam pemilihan Parlemen Eropa, tiga tahun setelah Inggris memilih meninggalkan Uni Eropa.
"Saya akan melakukan segala upaya untuk memastikan kami bisa pergi dengan kesepakatan dan memajukan negara kami," kata May dilansir dari BBC.
May juga menolak seruan untuk mencabut Pasal 50. Dia mengatakan orang-orang telah memilih untuk pergi dari Uni Eropa, dan diberitahu bahwa keputusan mereka akan dihormati.
Dalam sebuah konferensi pers dengan Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker, Presiden Dewan Eropa Donald Tusk mengatakan bahwa, sampai 12 April ketika Inggris harus menunjukkan apakah mereka akan menjadi kandidat dalam pemilihan Parlemen Eropa 2019, maka semua opsi tetap pada tabel.
"Pemerintah Inggris masih akan memiliki peluang kesepakatan atau tidak ada kesepakatan, perpanjangan, atau pencabutan Pasal 50," ujar Tusk.
Jika Inggris belum memutuskan pada 12 April apakah akan mengambil bagian dalam pemilihan umum, maka opsi perpanjangan "secara otomatis akan menjadi tidak mungkin".
Diskusi berlangsung hingga larut malam pada Kamis kemarin, di tengah laporan ketidaksepakatan antara 27 pemimpin Uni Eropa lainnya tentang perincian penundaan.
KEYWORD :Kesepakatan Brexit Uni Eropa
