Sabtu, 20/04/2024 16:55 WIB

Hasto: Elektabilitas Capres Sudah pada Situasi Stabil dan Flat

Kampanye yang panjang menjadikan die-hard kedua Paslon 01 dan 02 mencapai kondisi maksimum.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto

Jakarta, Jurnas.com - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) 01 Jokowi-KH Ma`ruf Amin, Hasto Kristiyanto menilai ekektabilitas pasangan calon dalam Pilpres 2019 sudah memasuki situasi steady state (stabil) dengan tren cenderung flat.

Kata Hasto, kondisi ini tergambar dari hasil survei berbagai lembaga survei nasional yang kredibel, seperti Indikator Indonesia, SMRC, LSI, Populi, Charta Politika, Polmark, Litbang Kompas, Roy Morgan, dan lainnya.

"Kampanye yang panjang menjadikan die-hard kedua Paslon 01 dan 02 mencapai kondisi maksimum," jelas Hasto, Rabu (20/3/2019).

Sekjen DPP PDI Perjuangan ini menambahkan, ketika kondisi elektabilitas telah stabil dan flat, maka hasil akhir akan dipengaruhi oleh gerak pemilih mengambang dan pemilih yang belum mengambil keputusan.

"Jumlah pemilih pengambang serta yang belum menentukan pilihan kian mengecil, sehingga sulit mengejar selisih Jokowi-KH Maruf Amin yang berada antara 13,5 persen hingga 26 persen di atas Prabowo-Sandi," jelas Hasto.

Ia juga menjelaskan, debat cawapres yang diharapkan oleh Tim 02 sebagai daya leverage terhadap Prabowo-Sandi ternyata berakhir antiklimaks.

Bagi Hasto, hal ini terjadi karena KH Ma`ruf Amin mampu menampilkan karakter otentik saat menghadapi Sandiaga Uno yang terkesan mendaur ulang ide lama seperi OK-OCE.

"Praktis daya dukung Sandi saat debat hanya tampilan  jas mahal yang justru menjadi kontras dengan sosok ulama yang sederhana," lanjut Hasto.

Ia juga menilai Kiai Ma`ruf menunjukkan kharisma yang kuat sehingga Sandi terhambatan dalam menyampaikan gagasan besar yang segar.

"Kiai Maruf menampilan berbagai terobosan yang bersemangat muda, seperti opera house, 10 years challenge, kehadiran decacorn dan sebagainya. Terbukti kualitas pemimpin ditentukan pada karakter dan kematangan jiwa, bukan pada penampilan fisik," tegas Hasto.

Hasto juga menilai hasil survei terakhir Litbang Kompas pun tidak jauh berbeda. Perkiraan hasil mencapai 56,8% untum Jokowi-KH Ma`ruf Amin dibandingkan Prabowo-Sandi 43,2%.

"Ini sebagai gambaran pematangan maksimum pendukung die-hard masing-masing paslon. Seluruh Parpol Koalisi Indonesia Kerja paska konsolidasi dengan para kepala daerah, wakil kepala daerah, dan pimpinan DPRD, semakin memerkuat gerak terotorial guna memertebal selisih kemenangan bagi Jokowi-KH Maruf Amin," jelas Hasto.

Hasto menambahkan, nantinya jika pasca kemenangan Pak Jokowi-KH Maruf Amin harus diikuti langkah konsolidasi persatuan dan kesatuan bangsa secara masif, serta melalui pendekatan multidimensional.

"Apa pun pemilu hanya alat untuk mencari pemimpin. Seluruh Parpol Pendukung Pak Jokowi akan kedepankan langkah rekonsiliasi akibat ketegangan politik selama pemilu," tegas Hasto Kristiyanto, Sekretaris TKN/Sekjend PDI Perjuangan.

KEYWORD :

Hasto Elektabilitas Pemilu 2019




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :