Kamis, 25/04/2024 19:10 WIB

Kabupaten Sukoharjo Wujudkan Cafe Jamu

Jamu dikembalikan ke tengah-tengah keluarga sebagai budaya memelihara kesehatan yg telah diwariskan turun temurun.

Ketua BPOM Penny Lukito

Sukoharjo, Jurnas.com -Kabupaten Sukoharjo dipilih sebagai destinasi wisata jamu, karena Sukoharjo memiliki aktivitas usaha jamu dari hulu ke hilir, mulai dari kebun tanaman obat herbal, UMKM Jamu dan Usaha Jamu Gendong, serta memiliki Industri Obat Tradisional.

Tak hanya itu, Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan Sukoharjo juga memiliki Pasar Jamu Nguter yang merupakan sentra penjualan jamu dan bahan bakunya berpotensi besar sebagai penunjang bagi pengembangan usaha jamu yang menjadi sumber mata pencaharian masyarakat sekitar.

"Selain itu jamu dikembalikan ke tengah-tengah keluarga sebagai budaya memelihara kesehatan yg telah diwariskan secara turun temurun,” ungkapnya dalam peresmian Cafe Jamu di Sukoharjo, Senin (18/3).

Mendukung Nawacita ke-6 dan ke-7 Presiden RI terkait peningkatan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional serta mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

BPOM RI secara berkesinambungan melakukan pembinaan berupa pendampingan dan pelatihan untuk meningkatkan mutu jamu yang diproduksi oleh UMKM Jamu dan Usaha Jamu Gendong. Tak hanya BPOM RI sendiri, pembinaan UMKM Jamu dan Usaha Jamu Gendong juga dilakukan melalui koordinasi lintas sektor dengan stakeholders terkait.

Menko PMK, Puan Maharani mengungkapkan hal yang sama. Puan Maharani menegaskan bahwa dalam rangka meningkatkan daya saing UMKM Jamu dan Usaha Jamu Gendong di pasar lokal maupun global, dibutuhkan komitmen berbagai pihak, baik pemerintah, pelaku usaha, maupun berbagai elemen masyarakat untuk membantu mengembangkan UMKM Jamu dan Usaha Jamu Gendong.

“BPOM RI telah menunjukkan perannya dengan melakukan pembinaan dan pendampingan bagi UMKM Jamu dan Usaha Jamu Gendong dalam pemenuhan persyaratan teknis dan membuka akses pasar. Untuk itu telah pula diperkenalkan jamu go online, untuk menjawab kebutuhan kemudahan mendapatkan jamu, dimana dan kapan saja,” jelas Puan.

Pencanangan Sukoharjo sebagai destinasi wisata jamu ini, akan memperluas akses pasar yang lebih besar baik secara lokal maupun global. Meningkatnya wisatawan yang datang ke Sukoharjo juga membuka peluang usaha lainnya seperti kuliner dan penginapan yang akan meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Sebagai destinasi wisata jamu, Kabupaten Sukoharjo dapat menjadi pusat edukasi jamu, terutama untuk generasi milenial, sehingga jamu sebagai warisan budaya di Indonesia tidak sirna,” lanjutnya.

Sebelumnya, BPOM RI telah melakukan bimbingan teknis kepada 30 pelaku usaha jamu gendong di Kabupaten Sukoharjo dengan melibatkan peran aktif para Bapak Angkat. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan kegiatan pendampingan Kabupaten Sukoharjo sebagai destinasi wisata jamu.

Kegiatan ini akan dilanjutkan dengan pendampingan bagi UMKM Jamu lainnya, termasuk memberikan edukasi tentang jamu kepada berbagai komunitas masyarakat di Sukoharjo. Khusus di Provinsi Jawa Tengah terdapat  3  (tiga)  Industri  Obat Tradisional  yang  telah  berkomitmen  menjadi  Bapak  Angkat, yaitu PT. Sido Muncul (Semarang), PT. Borobudur (Semarang), dan PT. Konimex (Sukoharjo).

KEYWORD :

Wisata Jamu Kabupaten Sukoharjo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :