Kamis, 18/04/2024 09:04 WIB

Teroris Selandia Baru Menyeringai ke Wartawan

Brenton Tarrant mengakhiri persidangan tanpa permohonan hingga penampilan berikutnya di Pengadilan Tinggi kota Pulau Selatan pada 5 April.

Brenton Tarrant, memelototi wartawan yang ingin mengambil fotonya di pengadilan pada hari Sabtu (Foto: Al Jazeera)

New Zealand, Jurnas.com - Pelaku teror asal Australia yang didakwa atas kasus pembunuhan massal di Selandia Baru tampaknya tidak menyesali apa yang telah diperbuatnya. Ia hanya menyeringai kepada media yang meliputnya pada Sabtu (16/3).

Brenton Tarrant (28) muncul di Pengadilan Distrik Christchurch dan didakwa melakukan pembunuhan. Ia mengakhiri persidangan tanpa permohonan hingga penampilan berikutnya di Pengadilan Tinggi kota Pulau Selatan pada 5 April.

Diborgol, tanpa sepatu, dan mengenakan baju tahanan berwarna putih, Tarrant hadir dalam sidang tersebut tanpa mengeluarkan sepata kata pun. Pengacaranya yang ditunjuk pengadilan juga tidak mengajukan permohonan apapun.

Tarrant hanya memperlihatkan simbol"oke" terbalik,  simbol yang  lazim digunakan oleh kelompok-kelompok kekuatan putih di seluruh dunia.

Andrew Thomas dari Al Jazeera, yang melapor dari Christchurch, mengatakan bahwa tersangka sangat memperhatikan wartawan.

"Dia datang ke pengadilan, dia tidak mengatakan apa-apa. Dia berdiri di sana menatap langsung ke media di ruang sidang dan menyeringai sepanjang penampilannya," Thomas melaporkan.

Hakim Paul Kellar mengizinkan foto diambil tetapi memerintahkan agar wajah mantan instruktur kebugaran dikaburkan untuk menjaga hak-hak atas persidangan yang adil.

Dua tersangka lainnya ditahan sementara polisi masih menyelidiki motif mereka mainkan dalam serangan berdarah dingin yang mengejutkan Selandia Baru - negara yang begitu damai sehingga petugas polisi jarang membawa senjata.

Tak satu pun dari mereka yang ditangkap memiliki riwayat kriminal atau ada dalam daftar pantauan di Selandia Baru atau Australia.

Sebanyak 49 orang tewas dalam serangan di dua masjid itu adalah penembakan paling mematikan dalam sejarah Selandia Baru modern. Pemakaman direncanakan pada Sabtu (16/3) untuk beberapa korban.

Staf medis mengatakan 39 orang yang terluka dirawat di rumah sakit, 11 dalam kondisi kritis termasuk seorang gadis berusia empat tahun.

Korban berasal dari seluruh dunia Muslim, termasuk Arab Saudi, Turki, Yordania, Bangladesh, Indonesia, dan Malaysia. Yang tewas termasuk wanita dan anak-anak.

Kementerian Imigrasi Mesir mengatakan pada Sabtu (16/3), pihak berwenang di Selandia Baru mengkonfirmasi kematian empat orang Mesir, termasuk dua orang berusia 68 tahun. Usia dua korban lainnya tidak diberikan.

Menteri luar negeri Yordania mengatakan bahwa empat warga Yordania juga tewas dalam serangan itu

KEYWORD :

Selandia Baru Penembakan Islam Brenton Tarrant




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :