Selasa, 23/04/2024 17:14 WIB

China Tolak Permintaan AS Sanski Kelompok Bersenjata Jaish-e-Muhammad

Tiongkok sudah dua kali memblokir permintaan itu masing-masing, pada 2016 dan 2017, untuk menjatuhkan sanksi kepada pemimpin JeM.

Pembunuhan tentara India di Kashmir memicu ketegangan antara India dan Pakistan (Foto; Younis Khaliq / Reuters)

Beijing, Jurnas.com - Pemeringah China menunda permintaan Inggris, Prancis dan Amerika Serikat (AS) memasukkan kelompok bersenjata yang berbasis di Pakistan, Jaish-e-Muhammad (JeM), ke dalam dafat hitam teror Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dalam sebuah catatan yang dikirim ke Dewan Keamanan PBB, China pada Rabu mengatakan perlu lebih banyak waktu untuk memeriksa permintaan sanksi yang menargetkan pemimpin Jaish-e-Muhammad (JeM) Masood Azhar, kata para diplomat.

Ini adalah ketiga kalinya Dewan Keamanan PBB mempertimbangkan permintaan untuk memasukkan Azhar ke dalam daftar hitam sanksi PBB, yang akan membuatnya diberlakukan larangan perjalanan global dan pembekuan aset.

Tiongkok sudah dua kali memblokir permintaan itu masing-masing, pada 2016 dan 2017, untuk menjatuhkan sanksi kepada pemimpin JeM.

Kelompok yang melakukan sejumlah serangan besar-besaran terhadap sasaran-sasaran India, dimasukkan ke daftar pantauan PBB pada 2001, sementara Pakistan melarangnya setahun kemudian pada 2002.

JeM mengaku bertanggung jawab atas serangan 14 Februari di Kashmir yang dikelola India, menewaskan sedikitnya 40 tentara India dan memicu kebuntuan militer besar-besaran antara tetangga Asia Selatan.

Bulan lalau, India dan Pakistan melakukan serangan udara di perbatasan Kashmir yang disengketakan dalam bentrokan yang membuat hubungan negara bersenjata nuklir itu kembali memanas.

Pada 26 Februari, India melakukan serangan udara di sebuah kamp di Pakistan yang dikatakan milik JeM. Pakistan merespons sehari kemudian dengan jet tempur melintas ke Kashmir yang dikelola India.

Islamabad mengumumkan pekan lalu bahwa lebih dari 100 pejuang bersenjata, termasuk banyak dari JeM, telah ditahan, tetapi India menyambut pernyataan itu dengan kecurigaan.

Menteri Luar Negeri Pakistan, Shah Mehmood Qureshi juga baru-baru ini membantah, JeM mengaku bertanggung jawab atas serangan bunuh diri.

Kashmir merupakan lahan sengketa antara India dan Pakistan sejak kemerdekaan mereka pada tahun 1947.

Sedari dulu, India menuduh tetangganya mendukung pemberontak Kashmir. Pakistan membantah terlibat dalam di wilayah Himalaya, di mana puluhan ribu orang tewas dalam pemberontakan bersenjata sejak 1989

KEYWORD :

Kelompok PBB ChinaJaish-e-Muhammad




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :