Kamis, 25/04/2024 07:51 WIB

Zidane dan Wajah Baru Madrid

Belum lagi Los Blancos terlebih dahulu harus melangkahi Atletico Madrid jika ingin mengejar perolehan poin sang pemuncak klasemen.

Zinedine Zidane (Foto: Instagram Real Madrid)

Penulis : Muhammad Ridwan

(Alumnus UIN Yogya dan Pemerhati Bola)

Setelah lumayan lama jenuh melihat penampilan Real Madirid, kini saya kembali bergairah untuk menikmati Los Blancos di laga-laga berikutnya. Perasaan ogah-ogahan atau sikap setengah hati mendukung tim pujaan seketika sirna menyusul kembalinya Zinedine Zidane ke markas Santiago Barnebeu.

Keputusan Florentino Perez meminta Zidane kembali menukangi Luka Modric dan kawan-kawan bisa dibilang sebuah langkah yang terlambat. Dengan kompetisi La Liga yang sudah bergulir lebih dari separuh musim, sangat mustahil Zidane akan bisa menjungkalkan posisi Barcelona dari puncak klasemen. Misi ini terlalu mengada-ngada kalau harus dibebankan ke pundak Zidane.

Dalam hitungan di atas kertas, bagaimana mungkin Barcelona yang mengantongi 63 poin akan bisa disalip oleh Madrid yang terpaut di atas sepuluh digit. Hingga jornada ke 27 digelarnya Liga Spanyol, Madrid gagal menjadi pesaing terdekat musuh bebuyutannya, Blaugrana. Madrid tidak beranjak naik, posisinya masih bertahan di peringkat ketiga.

Belum lagi Los Blancos terlebih dahulu harus melangkahi Atletico Madrid jika ingin mengejar perolehan poin sang pemuncak klasemen. Atletico Madrid sudah pasti meraih tiket Liga Champion musim depan, tapi demi menjaga marwah klub dan menjunjung tinggi martabat pelatih, punggawa Los Rojiblancos tidak akan rela jika posisinya sebagai runner up direbut oleh Madrid.

Kehadiran Zidane tidak dimaksudkan untuk meraih tropi pada musim ini. Sehebat apapun pria berdarah Aljazair ini, tidak bisa menyupal dirinya menjadi dewa penolong yang bisa mengubah tabel klasemen dengan mengantarkan Madrid menduduki tangga juara di akhir musim. Biarlah Los Blancos musim ini paceklik gelar. Tapi Zidane tidak boleh membiarkan Madrid terpuruk dalam kubangan mental kekalahan.

Madrid harus bangkit. Pasukan muda Los Blancos yang musim ini mulai rajin diorbitkan butuh tempaan dan sentuhan yang tepat. Sebatas memberikan jam terbang tinggi kepada pemain muda sebagaimana tercermin dalam gaya kepelatihan Solari, tapi gagal mendulang kemenangan terutama di laga-laga krusial hanya akan membuat mereka makin terpuruk.

Saking terjerembabnya mental itu sampai-sampai bek muda Madrid, Sergio Reguilon, menangis tersedu-sedu usai timnya dikangkangi Barcelona dengan skor 0-3 dalam leg kedua semifinal Copa del Rey (Kamis, 28/2/2019). Sudah gagal melaju ke partai final Copa del Rey, kalah dalam laga El-Clasico jilid kedua dan dihajar babak belur oleh Ajax Amsterdam di ajang Liga Champion, serentetan kekalahan ini tentu menyisakan pilu yang mendalam terutama bagi skuad muda Madrid.

Punggawa Muda

Di dua musim terakhirnya (musim 2016-17 dan 2017-18) bersama Madrid, Zidane terus berjuang mengkolaborasikan barisan muda dan pasukan senior. Marco Asensio dan Lucas Vazquez tidak lagi hanya menjadi penghias bangku cadangan. Kedua pemain ini diberi kepercayaan untuk unjuk gigi dan bersinergi di atas lapangan dengan pemain senior dan sarat pengalaman. Keduanya bahkan lumayan sering tampil di pentas Liga Champion.

Pengalaman menempa pasukan muda ini menjadi modal yang sangat berharga. Saya yakin, Zidane tidak akan menemukan kesulitan bagaimana cara mengembangkan pemain potensial seperti Vinicius Junior, Sergio Reguilon dan Dani Ceballos.

Apalagi musim depan Madrid kemungkinan besar akan mendatangkan Kylian Mbappe. Motif di balik perekrutan wonderkid asal Perancis ini tidak lain adalah bagian dari proyeksi Madrid untuk memberikan porsi lebih besar kepada pasukan muda.

Setahap demi setahap, Zidane harus mulai berpikir supaya starting line up tidak selalu dihiasi oleh pemain-pemain veteran. Suksesor Solari ini dituntut bisa melepaskan ketergantungan pada sosok Karem Benzema (31 tahun), Sergio Ramos (32 tahun) dan Luka Modric (33 tahun)

Sergio Ramos memiliki akar pengaruh yang sangat kuat dalam tubuh skuad Madrid. Dia bukan sebatas pemegang ban kapten, melainkan sudah cukup lama menjadi ikon bagi madridista.

Namun ketokohan Ramos tidak akan melampaui nama besar seorang Zidane. Zidane harus berani mengambil keputusan menomorduakan Ramos dan pemain gaek lain kalau Madrid benar-benar serius ingin mengorbitkan tim yunior.

Revolusi menuju Madrid dengan wajah baru ini mau tidak mau harus dimulai. Butuh langkah berani dan serius melakukan perombakan besar-besaran di tubuh Madrid, dan Zidane sangat tepat didapuk menjadi pemimpin revolusi itu.

Di luar proyeksi Madrid dengan punggawa mudanya itu, hal menarik yang tak boleh dilupakan adalah reuni antara Isco dan Zidane. Isco kehilangan tempat utama semenjak Madrid berada di bawah juru taktik Solari. Formasi apapun yang diracik pria kelahiran 7 Oktober 1976 ini, Isco tidak masuk dalam skema permainan.

Isco betul-betul diistirahatkan atau istilah yang lebih tepat “dikandangkan”. Akibat perlakuan buruk Solari itu, Isco bahkan menyatakan tidak ingin lagi menonton Madrid.

Hadirnya kembali Zidane tentu membawa angin segar bagi Isco. Pesepakbola bernama lengkap Francisco Roman Alarcon ini bisa merayakan bulan madu untuk kedua kalinya.

Bukan sebuah rahasia umum bahwa Zidane dan Isco pernah menjalin hubungan yang mesra. Keduanya tidak pernah berseteru. Tidak pernah muncul rumor sang pelatih dan si anak buah terlibat konflik apalagi sampai menjurus ke hubungan yang retak.

Di mata Zidane, Isco memang bukan seorang pembeda, tapi skill individunya dan keberaniannya melewati satu dua pemain membuat lini tengah Madrid bisa lebih dinamis. Sebaliknya, Isco merasa makin terasah kemampuan dan visinya sebagai pemain tengah berkat sentuhan tangan dingin Zidane.

Dengan dilengserkannnya Solari, Isco pasti akan mengurungkan niatnya untuk meninggalkan Santiago Bernabeu. Kalau ditanya kenapa niat itu diurungkan, pasti Isco akan menjawab, Zidane-lah menjadi alasan utama kenapa dia tetap mau berkostum Madrid.

 

KEYWORD :

Real Madrid Zinedine Zidane Santiago Solari




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :