Kamis, 25/04/2024 16:49 WIB

Pemimpin Oposisi Guaido Tuding Maduro Dalang Sabotase Venezuela

Masalah itu menembah rentetan masalah yang sudah dihadapai Venezuela yaitu hiperinflasi (inflasi yang tidak stabil) dan sulitnya barang-barang kebutuhan pokok.

Pemimpin oposisi Juan Guaido (Foto: Juan Mambromata/AFP)

Caracas, Jurnas.com - Aliran listrik sudah mengaliri sebagian titik di Venezuela setelah pemadaman terburuk dalam beberapa dekade melumpuhkan sebagian besar negara di Amerika Selatan.

Pada Jumat (8/3), semua wilayah di Venezuela tidak mendapatkan aliran listrik karena masalah di pembangkit listrik tenaga air utama wilayah itu. Pemerintah menyebutnya, ada sabotase yang dilakukan lawan politk pemimpin terpilih, Nicolas Maduro.

Beberapa bagian ibu kota Caracas pada sore hari sempat mendapatkan aliran listrik, tapi dengan cepat terputus. Menurut saksi mata dan media setempat, itu adalah kode bahwa pemadaman akan panjang di bawah 20 tahun kepemimpinan sosialis itu.

Dilansir dari Reuters, baik pejabat Partai Sosialis maupun perusahaan listrik negara Corpoelec tidak memberikan informasi lebih lanjut tentang situasi ini.

Pemimpin oposisi, Juan Guaido, yang diakui sebagian besar negara-negara Barat sebagai kepala negara Venezuela yang sah, mengkritik pemerintah karena mengacaukan pasokan energi negara.

Ia mengatakan Maduro adalah orang yang menyabotase negara itu sendiri.

"Sabotase mencuri uang dari Venezuela. Sabotase membakar makanan dan obat-obatan. Sabotase mencuri pemilihan," kata Guaido lewat akun Twitternya.

Truk-truk bantuan kemanusiaan terbakar dalam api bulan lalu ketika Maduro mengerahkan pasukan di perbatasan Kolombia untuk mencegah oposisi membawa pasokan bantuan.

Meskipun ada kemarahan internasional atas keputusan Maduro untuk mengembalikan konvoi bantuan, Elliott Abrams, perwakilan khusus Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk Venezuela, pada Jumat (8/3) mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk memberikan bantuan kemanusiaan.

Washington, yang memimpin seruan agar Maduro mundur, berjanji akan memperluas sanksi terhadap Venezuela, termasuk lebih banyak bank asing yang menyediakan pembiayaan kepada pemerintah.

Pada Januari, AS menjatuhkan sanksi industri minyak yang melumpuhkan untuk membuat pemerintah Maduro kelaparan.

China dan Moskow mendukung Maduro, mengeluarkan peringatan keras untuk negara-negara Barat tentang resiko dalam menjatuhkan sanksi dan campur tangan di Venezuela.

"Campur tangan pihak luar dan sanksi hanya akan memperburuk situasi yang tegang," kata Menteri Luar Negeri China, Wang Yi.

"Sudah cukup banyak pelajaran seperti itu dari sejarah, dan jalan bencana lama yang sama tidak boleh diikuti," sambungnya.

KEYWORD :

Konflik Venezuela Juan Guaido Amerika Latin Nicolas Maduro




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :