Jum'at, 19/04/2024 06:54 WIB

Maduro Sebut AS Sabotase Listrik Amerika Selatan

Mike Pompeo membantah Washington berada di belakangnya.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro (Foto: Miraflores/Reuters)

Caracas, Jurnas.com - Presiden Venezuela, Nicolas Maduro menyalahkan imprealisme Amerika Serikat (AS) atas pemadaman listrik yang berkepanjangan di negara Amerika Selatan itu.

"Perang listrik diumumkan dan diarahkan oleh imperialisme Amerika terhadap rakyat kita," kata Maduro lewat akun di Twitternya.

Tetapi Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo membantah Washington berada di belakangnya.

"Kekurangan daya dan kelaparan adalah hasil dari ketidakmampuan rezim Maduro," jelasnya.

Operator listrik milik negara Corpoelec menyebut tindakan itu bentum "sabotase" di Bendungan Guri, salah satu stasiun pembangkit listrik tenaga air terbesar di dunia dan landasan jaringan listrik Venezuela.

Sementara itu, Guaido, pemimpin sementara yang dinyatakan sendiri mengatakan Jumat pagi bahwa semua kecuali satu dari 23 negara bagian Venezuela tidak memiliki listrik dan ibukota Caracas tidak memiliki cahaya untuk catatan enam jam.

"Pemadaman ini adalah bukti ketidakefisienan perampas kekuasaan," kata Guaido di Twitter, merujuk pada Maduro.

Menteri Komunikasi Venezuela Jorge Rodriguez mengatakan kepada penyiar negara bagian Telesur bahwa sekitar 10 negara mengalami pemadaman listrik, yang disebutnya sabotase listrik brutal.

Ia menambahkan bahwa kekuatannya kembali menyala di tiga negara bagian dan seluruh negara akan menyusul dalam beberapa jam.

"Apa niatnya?" Tanyanya.

"Untuk menyerahkan rakyat Venezuela ke berbagai hari tanpa listrik untuk diserang, dianiaya, sehingga daerah-daerah vital akan tanpa listrik," sambungnya.

Rodriguez juga menuduh Senator AS, Marco Rubio terlibat dalam "sabotase", mengklaim bahwa ia "memperkirakan" pemadaman listrik sebelum hal itu terjadi.

"Permintaan maaf saya kepada rakyat Venezuela," jawab Rubio di Twitter.

"Saya pasti telah menekan hal yang salah pada aplikasi `serangan elektronik` yang saya unduh dari Apple. Sungguh menjengkelkan," sambunngya.

Maduro telah memimpin krisis ekonomi besar-besaran sejak ia menggantikan Hugo Chavez sebagai presiden pada 2013.

Krisis yang berkepanjangan menyebabkan sejumlah besar orang menghadapi kekurangan makanan dan obat-obatan yang memaksa jutaan orang meninggalkan negara itu.

KEYWORD :

Konflik Venezuela Juan Guaido Amerika Latin Nicolas Maduro




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :