Foto politisi Partai Demokrat Andi Arif beredar luas saat di balik sel. (Foto : Jurnas/Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Tim Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri meringkus politikus Demokrat, Andi Arief terkait narkoba di Hotel Menara Peninsula, Jakarta Barat, Minggu (3/3).
Saat digrebek, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat bersama seorang perempuan, narkoba jenis sabu dan alat kontrosepsi, durex.
Berikut profil Andi Arief
Andi Arief lahir di Bandar Lampung, pada 20 November 1970. Ia merupakan politikus yang lahir di era reformasi. Pada 1998, ia termasuk salah satu dari belasan aktivis mahasiswa yang diculik karena dianggap sebagai ancaman rezim Orde Baru.
Andi Arief juga tercatat pernah menjadi ketua Solidaritas Mahasiswa untuk Demokrasi (SMID) pada 1996. Organisasi inilah yang menggagas terbentuknya Partai Rakyat Demokratik (PRD).
Ia diculik di Lampung pada 28 Maret 1998. Ia amankan bersama aktivis SMID dan PRD. Andi Arief salah satu aktivis yang dibebaskan, sementara rekannya belum diketahui hingga saat ini.
Pada masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ia ditunjuk sebagai Komisaris PT Pos Indonesia. Pada 2008, atau setahun menjelang pilpres, Andi Arief menyatakan mundur.
Kemudian saat SBY memenangkan jabatan keduanya sebagai Presiden, ia diangkat sebagai sebagai Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam dari tahun 2009 hingga 2014.
Kasus Narkoba Politikus Demokrat Andi Arief
