Kamis, 25/04/2024 14:59 WIB

Venezuela Pindahkan Kantor Perusahaan Minyak ke Rusia

Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodriguez mengatakan rezim di Caracas memindahkan cabang perusahaan minyak milik negara, PDVSA ke Rusia.

Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodriguez (kiri) dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov bertemu di Moskow, Rusia, Jumat. Foto oleh Sergei Chirikov / EPA EFE

Jakarta, Jurnas.com - Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodriguez mengatakan rezim di Caracas memindahkan cabang perusahaan minyak milik negara, PDVSA ke Rusia.

Hal itu menurut Rodriguez karena Presiden Venezuela Nicolas Maduro telah menginstruksikan kantor itu untuk pindah dari Lisbon, Portugal, ke Moskow, sehingga dapat bekerja lebih dekat dengan perusahaan Rusia Rosneft dan Gazprom.

"Pemerintah Maduro juga bekerja untuk memulihkan aset Venezuela di Amerika Serikat dan Inggris," kata Rodriguez dilansir UP, Sabtu (02/02).

"Anda tahu apa yang terjadi dengan aset minyak Venezuela yang berlokasi di Amerika Serikat dan negara lain yang menunjukkan antipati terhadap Venezuela, merampasnya dari aset dan sumber daya keuangan. Secara khusus, kita dapat mengingat pemerintah Inggris yang memutuskan untuk mengantongi emas Venezuela melalui Bank Inggris, "tambahnya.

Sebelumnya, Bank Inggris membekukan $ 1,6 miliar cadangan emas yang dimilikinya untuk rezim Venezuela setelah pemimpin oposisi Juan Guaido meminta perlindungan aset-aset Venezuela.

Amerika Serikat pada Januari mengumumkan sanksi terhadap PDVSA yang dimaksudkan untuk membuat pendapatan minyak hanya tersedia untuk Guaido, yang dianggap Washington sebagai presiden sementara Venezuela.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov  menuduh pemerintah AS berusaha menggoyahkan Venezuela.

"Adapun rencana AS untuk memberikan senjata kepada militan untuk mengacaukan situasi di Venezuela terus terang, untuk menyerang negara berdaulat ini, itu tentu saja membuat kami khawatir," kata Lavrov.

Amerika Serikat adalah salah satu negara pertama yang mengakui kepemimpinan Guaido dan telah menjatuhkan sanksi terhadap rezim Maduro.

Washington berpartisipasi dalam pertemuan Kelompok Lima sebagai pengamat, yang berarti itu tidak terikat oleh kesepakatan kelompok yang melarang intervensi militer di Venezuela.

Rusia, China, Meksiko, dan Kuba adalah beberapa negara yang masih mengakui Maduro sebagai presiden yang sah.

KEYWORD :

Minyak Venezuela Rusai




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :