Jum'at, 19/04/2024 19:06 WIB

Israel Sambut Keputusan Zarif Berhenti Jadi Menlu Iran

Zarif mengumumkan Senin malam bahwa ia akan mengundurkan diri di tengah pertikaian kebijakan luar negeri Iran

Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif (Foto: Andreas Gebert/Reuters)

Teheran, Jurnas.com - Tawaran mendadak Menteri Luar Negeri Javad Zarif mundur mengejutkan pendirian politik dan rakyat Iran. Banyak yang menyatakan khawatir langkah itu dapat menggagalkan upaya untuk menyelamatkan pakta nuklir penting.

Zarif mengumumkan Senin malam bahwa ia akan mengundurkan diri di tengah pertikaian kebijakan luar negeri Iran serta perjuangan untuk tetap melestarikan kesepakatan nuklir 2015.

"Pertempuran antara partai-partai dan faksi-faksi di Iran adalah racun mematikan untuk merumuskan kebijakan luar negeri," kata Zarif, dalam sebuah wawancara yang diterbitkan surat kabar Jomhuri Eslami Selasa (26/2).

Ia mengatakan, pengundursn dirinya karena tekanan dari elemen garis keras yang menentang perannya dalam berurusan negosiasi nuklir.

"Kami pertama-tama harus menghapus kebijakan luar negeri kami dari masalah partai dan pertempuran faksi," kata Zarif dalam wawancara.

"Racun mematikan bagi kebijakan luar negeri adalah kebijakan luar negeri menjadi masalah pertarungan partai dan faksi," tambahnya.

Banyak orang di Iran menilai tawaran Zarif mengundurkan diri aka menambah ketidakpastian negara itu menyusul keluarnya Washington dari perjanjian nuklir pada Mei tahun lalu.

"Saya mengucapkan terima kasih atas kemurahan hati yang dimiliki oleh orang-orang terkasih dan pemberani di Iran dan otoritas yang dihormati selama 67 bulan terakhir," tulis Zarif di halaman Instagram-nya, Senin (25/2).

"Saya dengan rendah hati meminta maaf atas ketidakmampuan untuk terus melayani dan untuk semua kekurangan selama pelayanan saya," sambungnya.

Berbicara kepada Kantor Berita Republik Islam (IRNA) yang dikelola negara pada hari Selasa, Zarif mendesak rekan-rekannya di kementerian luar negeri untuk tidak berhenti.

Keinginannya mengundurkan diri dikonfirmasi oleh wakil juru bicara kementerian luar negeri, Seyyed Abbas Mousavi, IRNA melaporkan. Namun, kepala staf kepresidenan, membantah, Presiden Hassan Rouhani telah menerima pengunduran diri tersebut.

Presiden dalam sambutannya pada Selasa, tidak secara langsung menanggapi pengunduran diri Zarif. Sebaliknya, Rouhani berterima kasih kepada menteri, yang berada di garis depan pertempuran melawan AS, menurut IRNA.

Menteri Luar Negeri Amerika Serika (AS) Mike Pompeo, menanggapi keputusan Zarif itu lewat akun Twitternya. Ia mengatakan, "Kita akan melihat apakah itu tetap".

"Kebijakan kami tidak berubah - rezim harus berperilaku seperti negara normal dan menghormati rakyatnya," sambungnya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji langkah itu. Ia juga menulis di akun Twittwrnya, "Zarif sudah pergi. Tuntutan yang bagus." (Al Jazeera)

KEYWORD :

Javad Zarif Amerika Serikat Uni Eropa Israel




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :