Sabtu, 20/04/2024 00:52 WIB

Nyaris Tanpa Gejala, Jangan Sepelekan Hipertensi

Hipertensi menyebabkan kematian dini sekitar 1,4 miliar orang di dunia yang mayoritasnya tinggal di negara berkembang.

Ilustarasi gejala sakit kepala penderita Hipertensi (Foto: Nova)

Jurnas.com - Angka kematian pasien akibat penyakit kardiovaskular (CVD) di Asia sangatlah tinggi yang disebabkan oleh tingkat kesadaran hipertensi yang masih rendah dan banyak dokter yang belum menyadari bahwa variabilitas tekanan darah mempengaruhi peningkatan risiko kardiovaskular.

Hipertensi atau tekananan darah tinggi merupakan gangguan pada sistem peredaran darah yang dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas nilai normal, yaitu melebihi 140 / 90 mmHg.

Hipertensi dalam bahasa inggrisnya adalah Hypertension, Hypertension berasal dari dua kata yaitu Hyper yang berarti tinggi, dan Tension yang berarti tegangan. Ketika dilakukan pemeriksaan tekanan darah menghasilkan dua angka, yaitu angka yang lebih tinggi dan angka yang lebih rendah.

Angka yang lebih tinggi didapat ketika jantung berkontraksi (sistolik), sedangkan angka yang lebih rendah didapatkan ketika jantuk berelaksasi (diastolik). Tekanan darah
kurang dari 120/80 mmHg dapat diartikan sebagai tekanan darah yang normal. Ketika terjadi tekanan darah tinggi, umumnya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik.

Gejala Hipertensi

Hipertensi jarang menunjukkan gejala, dan pengenalannya biasanya melalui skrining, atau saat mencari
penanganan medis untuk masalah kesehatan yang tidak berkaitan.

Beberapa orang dengan tekanan
darah tinggi melaporkan sakit kepala (terutama di bagian belakang kepala dan pada pagi hari), serta
pusing, vertigo, tinitus (dengung atau desis di dalam telinga), gangguan penglihatan atau pingsan dan
beberapa gejala seperti:

1. Jantung berdebar-debar
2. Sulit bernapas setelah berkerja keras atau mengangkat beban berat
3. Mudah lelah
4. Wajah memerah
5. Hidung berdarah

Faktor Penyebab Hipertensi

Hipertensi disebabkan oleh banyak faktor seperti faktor genetika dan faktor lingkungan antara lain:

1. Faktor genetik (tidak dapat dimodifikasi):
1. Usia, hipertensi umumnya berkembang antara 35-55 tahun
2. Etnis, etnis Amerika keturunan Afrika menempati risiko tertinggi terkena hipertensi
3 Keturunan, beberapa peneliti meyakini bahwa 30-60 persen kasus hipertensi adalah diturunkan secara genetis.

2. Faktor lingkungan (dapat dimodifikasi)
1. Diet, makanan dengan kadar garam tinggi dapat meningkatkan tekanan darah seiring dengan
bertambahnya usia.
2. Obesitas/kegemukan, tekanan darah meningkat seiring dengan peningkatan berat badan.
3. Merokok, dapat meningkatkan tekanan darah dan cenderung terkena penyakit jantung koroner.
4. Kondisi penyakit lain seperti diabetes melitus tipe 2 cenderung meningkatkan risiko peningkatan tekanan darah 2 kali lipat.

Komplikasi yang timbul dari Hipertensi

Hipertensi jika berkelanjutan dapat meningkatkan risiko stroke, gagal ginjal, dan gagal jantung. Risiko
komplikasi akan meningkat dengan adanya faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah lainnya
seperti kadar kolesterol dan kadar gula darah yang tinggi (diabetes).

Beberapa kondisi memiliki
hubungan yang bermakna dengan kejadian hipertensi, diantaranya adalah: tingkat pendidikan dan status sosial ekonomi rendah, kelebihan berat badan, obesitas, gangguan emosi yang tinggi, kadar kolesterol, dan gula dalam darah.

Gagal jantung akibat hipertensi

Gagal jantung dapat terjadi akibat tekanan darah yang terlalu tinggi memaksa otot jantung bekerja lebih
berat untuk memompa darah dan meyebabkan pembesaran otot jantung kiri sehingga jantung mengalami gagal fungsi. Pembesaran otot jantung kiri disebabkan kerja keras jantung untuk memompa darah.

Gagal ginjal akibat hipertensi

Tingginya tekanan darah mengakibat pembuluh darah dalam ginjal tertekan dan mengakibatkan pembuluh rusak. Hipertensi menghambat proses penyaringan dalam ginjal bekerja dengan baik. Kondisi ini merusak ginjal dengan menekan pembuluh darah kecil dalam organ tersebut. Akibatnya fungsi ginjal menurun hingga mengalami gagal ginjal.

Gangguan fungsi ginjal akibat hipertensi bisa berupa penyakit ginjal akut, ginjal kronis dan gagal ginjal dimana ginjal sudah tidak dapat lagi menjalankan sebagian atau seluruh fungsinya. Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko meningkatnya kematian pada pada pasien hemodialisis.

KEYWORD :

Gejala Hipertensi Komplikasi Hipertensi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :