Jum'at, 19/04/2024 14:09 WIB

Rekor Produksi AS Akibatkan Harga Minyak Turun

Hal itu merusak upaya kelompok Timur Tengah yang didominasi klub OPEC untuk menahan pasokan

Bor minyak (Foto: Shutterstock)

Singapura, Jurnas.com - Harga minyak mentah dunia jatuh pada Jumat (22/2) pagi, setelah Amerika Serikat melaporkan produksi minyak mentahnya mencapai rekor 12 juta barel per hari (bph).

Hal itu merusak upaya kelompok Timur Tengah yang didominasi klub OPEC untuk menahan pasokan, dan mengencangkan pasar global.

Dikutip dari Reuters, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS berada di harga US$56,85 per barel pada 00.10 GMT, turun 11 sen atau 0,2 persen dari penyelesaian terakhir mereka.

Sementara minyak mentah berjangka internasional Brent belum diperdagangkan hingga pagi imi.

Produksi minyak mentah AS mencapai 12 juta barel per hari (bph) untuk pertama kalinya pekan lalu dalam laporan mingguan Administrasi Informasi Energi (EIA).

Saat output melonjak, stok minyak AS juga meningkat. Persediaan minyak mentah komersial AS naik 3,7 juta barel per 15 Februari, menjadi 454,5 juta barel kata EIA.

Analis mengatakan perusahaan minyak AS akan mengekspor lebih banyak minyak untuk menjual kelebihan stok.

"Lonjakan yang terus-menerus dalam produksi A.S. berdiri sebagai dinamika bearish untuk harga pasar, terutama karena meningkatnya volume dijual di luar negeri dalam tantangan langsung ke Arab Saudi dan Rusia," kata John Kilduff, mitra di Again Capital di New York.

Untuk saat ini, setidaknya, penurunan harga telah menghentikan reli yang mendorong minyak mentah ke harga tertinggi sepanjang 2019, di tengah pengurangan pasokan yang dipimpin oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC).

OPEC dan beberapa produsen non-afiliasi seperti Rusia sepakat akhir tahun lalu untuk memangkas produksi sebesar 1,2 juta barel per hari untuk mencegah peningkatan pasokan yang besar.

Pendongkrak harga lainnya ialah sanksi AS terhadap eksportir minyak, Iran dan Venezuela.

KEYWORD :

Harga Minyak West Intermediate Brent Internasional




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :