Sabtu, 20/04/2024 16:18 WIB

Iran Kembali Tuding AS sebagai Teroris

Pemerintahan Trump juga berusaha untuk merusak hubungan Iran dengan Eropa melalui cara yang berbeda, yang terbaru adalah co-hosting KTT anti-Iran di Warsawa, Polandia.

Presiden Iran, Hasan Rouhani (Foto: Abedin Taherkenareh/EP)

Teheran, Jurnal.com - Presiden Hassan Rouhani mengatakan kampanye tekanan maksimum pemerintah Amerika Serikat (AS) terhadap Teheran, terutama dengan menargetkan hubungan Iran dengan bank dan perusahaan asing, merupakan "tindakan teroris".

"Tekanan AS pada bank dan perusahaan untuk menghentikan bisnis dengan Iran adalah seratus persen tindakan teroris," kata Rouhani dalam pertemuan kabinet, menurut ISNA, Rabu (20/1)

Permusuhan antara Teheran dan Washington telah meningkat di bawah Presiden AS Donald Trump, yang menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran Mei lalu dan menerapkan kembali sanksi yang dicabut berdasarkan kesepakatan, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).

Pemerintahan Trump juga berusaha untuk merusak hubungan Iran dengan Eropa melalui cara yang berbeda, yang terbaru adalah co-hosting KTT anti-Iran di Warsawa, Polandia.

"Pertemuan Warsawa tak sesuai dengan ekspektasi AS, dan meskipun Uni Eropa dianggap sebagai sekutu dekat AS dan pertemuan yang diselenggarakan negara Eropa, banyak negara Eropa hanya mengirim pejabat tingkat rendah," kata presiden Iran itu.

"Hari ini, ada pertandingan "tempur" habis-habisan antara Iran dan Amerika, yang berarti bahwa mereka menggunakan semua kekuatan mereka melawan bangsa Iran dan bangsa Iran juga menggunakan semua tekad, harapan dan kepercayaan diri mereka," katanya. .

Menyinggung seruan Wakil Presiden AS Mike Pence pada negara-negara Eropa untuk keluar dari JCPOA, Rouhani mengatakan upaya Pence gagal karena orang Eropa menjawab dengan tegas bahwa mereka akan tetap dalam kesepakatan.

Sementara itu, lanjutnya, ketua majelis A. S juga menggambarkan penarikan sepihak AS dari JCPOA sebagai "sepenuhnya salah". (Tehran Time)

KEYWORD :

Iran Amerika Serikat Kelompok Teroris Uni Eropa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :