Perempuan asal Prancis yang pernah jadi anggota ISIS ingin kembali ke kampung halaman (Foto: Al Jazeera)
Bagdad, Jurnas.com - Ditahan setelah melarikan diri dari kelompok Islamic State Iraq and Syria (ISIS) di Suriah, dua perempuan dari Perancis mengatakan siap untuk pulang, jika diperlakukan secara adil.
Di balik pagar sebuah kamp di wilayah yang dikuasai Kurdi di Suriah, para tahanan mengenakan kerudung hitam panjang yang hanya memperlihatkan mata mereka duduk bersama dengan tiga anaknya.
Mereka diawasi secara ketat oleh para pejuang Kurdi.
Sekitar 500 perempuan asing diangkut dengan truk ke kamp Al-Hol dalam beberapa bulan terakhir, setelah diringkus pasukan yang didukung AS di dekat desa-desa, tempat mereka menumpas satu per satu dari para jihadis.
Sejak awal, para wanita Prancis memperingatkan AFP mereka tidak akan memberikan rincian pribadi untuk melindungi keluarga mereka di rumah.
Iran Eksekusi Mati Pemimpin Perdagangan Manusia
Tetapi yang paling banyak bicara, seorang remaja berusia 29 tahun dari wilayah Lyon di Perancis. Ia memberikan sinyal untuk keluar dari tempat itu.
"Kita bukan binatang. Kita manusia ... Kita punya hati, kita punya jiwa," katanya, mata birunya menatap lurus ke depan.
Bahrain-Qatar Lanjutkan Penerbangan Langsung
Pasukan pimpinan Kurdi yang mengepung pejuang ISIS terakhir ke wilayah kurang dari setengah kilometer persegi di desa Baghouz, dan mengatakan satu-satunya pilihan mereka adalah menyerah.
KEYWORD :Perempuan ISIS Timur Tengah Prancis
