Sabtu, 20/04/2024 19:08 WIB

Bantuan Kemanusiaan AS Mendarat di Perbatasan Venezuela

Wilayah itu, merupakan tempat penampungan makanan dan obat-obatan di tengah ketidakpastian bagaimana dan di mana bantuan akan didistribusikan.

Sebuah truk penuh dengan bantuan kemanusiaan untuk Venezuela setelah pesawat Angkatan Udara AS C-17 mendarat di Bandara Internasional Camilo Daza di Cucuta, Kolombia, di perbatasan dengan Venezuela pada 16 Februari 2019. (Foto: Raul Arboleda / Agence France-Presse via Getty Images)

Kolombia, Jurnas.com - Pesawat angkut militer Amerika Serikat (AS) yang membawa bantuan kemanusiaan untuk Venezuela, mendarat di kota Cucuta, Kolombia, Minggu (17/2).

Wilayah itu, merupakan tempat penampungan makanan dan obat-obatan di tengah ketidakpastian bagaimana dan di mana bantuan akan didistribusikan.

Bantuan itu merupakan yang kedua AS di Venezuela, yang banyak di antaranya tidak mendapat akses masuk ke Caracas setelah pemimpin oposisi Juan Guaido menyatakan diri sebagai presiden sementara di negara itu.

Guaido, yang berpendapat pemilihan ulang Maduro pada 2018 adalah palsu dan meminta ketentuan konstitusional untuk menyatakan dirinya pemimpin negara itu bulan lalu, mengatakan bantuan akan masuk ke Venezuela pada 23 Februari.

Awal pekan ini, Guaido mengatakan akan berusah meloloskan bantuan ke negara itu dari Kolombia, Brasil dan Curacao meskipun ada tantangan dari Presiden sosialis Nicolas Maduro.

"Kami akan mengatur diri menjadi brigade," kata Guaido, menyerukan kepada militer untuk mengizinkan bantuan lewat.

"Pesan yang harus kami sampaikan kepada angkatan bersenjata adalah bahwa mereka memiliki satu minggu untuk melakukan hal yang benar. Apakah Anda akan berada di sisi keluarga Anda dan orang-orang Anda atau dari perampas yang terus berbohong?" Sambungnya.

Seorang perwakilan Guaido, Lester Toledo mengatakan jutaan orang Venezuela akan melakukan perjalanan ke perbatasan untuk melindungi bantuan yang tiba.

"Kami tujuh hari sejak ini menjadi kenyataan," kata Toledo pada konferensi pers di Cucuta, Minggu (17/2).

"Kita akan memiliki pendamping orang, ratusan ribu, jutaan rakyat Venezuela yang dipanggil oleh presiden kita Juan Guaido, yang telah kita minta untuk pergi ke perbatasan dengan mengenakan pakaian putih sebagai tanda perdamaian," tambahnya.

Seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters bantuan yang dikirimkan pada hari Sabtu itu berjumlah lebih dari 200 ton, tetapi seorang perwakilan Kedutaan Besar AS mengatakan tidak mengetahui berapa banyak bantuan itu.

Toledo mengatakan tiga pesawat akhirnya akan tiba.

Sebagian besar negara-negara Barat dan banyak tetangga Venezuela telah mengakui Guaido sebagai kepala negara yang sah, sementara Rusia dan China masih mempertahankan Maduro sebagai presiden yang mengendalikan lembaga-lembaga negara, termasuk militer.

Penjabat Sekretaris Pertahanan Patrick Shanahan, mengatakan AS menggunakan pesawat militer untuk mengirim bantuan ke perbatasan Venezuela di Kolombia karena mendesaknya kebutuhan kemanusiaan.

"Ini adalah pesan ke Venezuela bahwa kami mendukung kebutuhan kemanusiaan mereka," kata Shanahan kepada wartawan, seraya menambahkan bantuan itu diangkut oleh tiga pesawat C-17.

Bantuan yang terdiri dari peralatan kebersihan dan produk khusus yang ditujukan untuk anak-anak yang menderita kekurangan gizi, datang dari pangkalan Angkatan Udara AS di Florida.

Penerbangan bantuan tambahan akan berlangsung dalam beberapa hari mendatang, kata pernyataan itu, dan pasokan medis dan obat-obatan yang dimaksudkan untuk digunakan di rumah sakit akan tiba lebih awal minggu depan.

Pengiriman bantuan pertama, yang meliputi bahan makanan pokok dan pasokan medis, tiba 8 Februari dan disimpan di gudang Cucuta.

j

KEYWORD :

Kudeta Venezuela Bantuan Amerika Serikat Nicolas Maduro




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :