Brexit
Jakarta, Jurnas.com – Per 29 Maret 2019 nanti, Inggris resmi akan berpisah dari Uni Eropa. Perpisahan tersebut konon akan berdampak pada Liga Premier, yang selama ini dianggap sebagai liga paling laris di daratan Eropa.
Dikutip dari Marca pada Sabtu (16/2), klub-klub papan atas Inggris selama ini terkenal dengan pemandu bakatnya, yang mampu menemukan pemain berpotensi di seluruh pelosok dunia.
Namun dengan adanya keputusan politis ini, akan ada kebijakan pengurangan jumlah pemain asing dari sebelumnya.
Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) telah engusulkan kebijakan untuk menetapkan jumlah maksimum pemain asing menjadi 12. Usulan ini lebih kecil dari jumlah yang diperkenankan saat ini, yakni 17 pemain.
Ada pula keinginan Inggris untuk meningkatkan jumlah pemainnya di Liga Premier. Pasalnya, pada 1992, 70 persen pemain Liga Premier berasal dari talenta lokal, sementara pada 2019 angka itu turun hingga 33 persen.
Brexit juga akan membuat penandatanganan pemain asing menjadi lebih sulit, dan ini pada gilirannya menurunkan nilai liga.
Misalnya, minat pada Tottenham Hotspur di Korea Selatan kemungkinan akan menurun jika Son Heung-min tidak berada di klub, dan ini kemudian akan mengurangi permintaan televisi di wilayah itu.
Arteta Tantang Arsenal Rebut Gelar EPL dari City
Liga Inggris Kesepakatan Brexit -
