Selasa, 23/04/2024 15:00 WIB

Petani Tuban Desak Pemerintah Setop Impor Jagung

Tuban salah satu sentra produksi jagung di Jawa Timur sedang melangsungkan panen raya jagung.

Wantono penyuluh Kecematan Grebegan

Tuban, Jurnas.com - Petani Jawa Timur dengan tegas menolak impor jagung. Ia menyebut impor jagung hanya akan mencederai petani lokal yang saat ini sedang menghadapi musim panen.

Demikian terang Wantono, penyuluh pertanian sekaligus petani jagung Grabakan yang dijumpai jurnas.com di sela panen jagung 50 hektare di desa Talun, Kecematan Montong, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Jumat (15/2).

Ia meminta kepada pemerintah daerah maupun pusat agar tidak mengadakan impor jagung. Pasalnya, Tuban salah satu sentra produksi jagung di Jawa Timur sedang melangsungkan panen raya jagung.

"Jika ada impor, petani kecil atau gurem sangat merasakan dampak negatifnya. Kemudian, pihak-pihak yang inginkan impor jagung, silahkan berhubungan dengan pemerintah daerah, khususnya Tuban untuk menanyakan stok jagung," ungkapnya.

"Kalau musim panen saat ini, seperti di Kabupaten Tuban, sangat banyak stok jagung. Silahkan datang ke sini, daripada impor, biaya angkutnya mahal dan sangat menyengsarakan petani. Impor masuk, harga jagung hancur, petani rugi," pintanya.

Wantono menjelaskan, prestasi Tuban saat juga tidak lepas dari perhatian besar pemerintah lewat bantuan bibit, pupuk hingga alat mesin pertanian (Alsintan).

"Setiap tahun bantuan pemerintah ada, seperti bibit jagung dan tanaman hortikultura lainnya. Di sini juga sudah merata melakukan alsintan," kata Wantono.

Panen kali ini, Kementan juga memberikan bantuan kepada petani meliputi alat pengering jagung, traktor roda 4 sebanyak 10 unit, traktor roda 2 sebanyak 19 unit, cultivator 5 unit, pompa air 31 unit, alat panen besar, 5 unit dan benih jagung hibrida untuk lahan 20 ribu hektare.

KEYWORD :

Banjir Jagung Jawa Timur Petani Jagung Tuban




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :