Sabtu, 20/04/2024 15:53 WIB

Jumlah Kanker Anak Meningkat, YOAI Serukan Kenali Gejala Dini

Adapun hingga saat ini, kanker darah (leukimia) masih menjadi jenis kanker yang paling banyak diderita oleh anak-anak.

Ilustrasi kanker anak (Foto: Google)

Jakarta, Jurnas.com – Jumlah penderita kanker anak terus meningkat setiap tahun. Pendiri sekaligus Ketua Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI) Rahmi Adi Putra Tahir mengatakan, diperkirakan jumlah kanker anak usia 0-14 tahun meningkat dari 16.291 kasus pada 2013.

Adapun hingga saat ini, kanker darah (leukimia) masih menjadi jenis kanker yang paling banyak diderita oleh anak-anak.

Oleh karena itu, untuk menekan peningkatan jumlah kanker anak, Rahmi menyerukan pentingnya pengenalan gejala dini kanker, serta mengenalkan anak terhadap kanker, guna mengetahui faktor risiko dan gejala kanker.

“Upaya pengenalan gejala dini ini penting untuk menurunkan kasus baru kanker,” kata Rahmi kepada Jurnas.com pada Jumat (15/2) di Jakarta.

Dalam rangka memperingati Hari Kanker Anak Internasional yang jatuh pada 15 Februari, YOAI menekankan komitmen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengenal penyakit kanker pada anak.

Selain sosialisasi melalui media konvensional dan media sosial, lanjut Rahmi, YOAI juga akan memeriahkan kegiatan Fun Walk Ribbon Cancer Awareness di Car Free Day, Bundaran HI Jakarta, dengan tujuan memberikan semangat dan motivasi pada pasien kanker.

“Dengan memberikan perhatian dan dukungan psikososial kepada pasien kanker, diharapkan dapat mengatasi tekanan psikologis pasien, serta dapat mempertahankan kualitas hidupnya,” terang dia.

Dalam keterangannya, Rahmi menyebut YOAI sedang menyiapkan ruang rawat inap bagi penderita kanker remaja, yang rencananya akan diresmikan oleh Menteri Kesehatan Nila F Moeloek ada 27 Februari mendatang.

Ruang rawat inap ini sengaja diinisiasi khusus bagi remaja, menyusul adanya kebutuhan yang berbeda dari penderita kanker usia remaja, baik secara psikologis, psikis, maupun aktivitas mereka dalam upaya penyembuhan.

Sementara salah satu pendiri YOAI, Ir Retno S Soepardji menjelaskan, ruang rawat inap remaja ini nantinya akan berukuran 1.000 meter persedi, dilengkapi 42 tempat tidur, ruang untuk sosialisasi dilengkapi internet, dan dampingan psikolog.

“Selain itu ruang rawat inap remaja ini juga akan didesain unik, khas remaja, untuk memberikan motivasi bagi penyembuhan mereka sehingga mereka merasa nyaman,”jelas Retno.

Ruang rawat inap ini disambut baik oleh para survivor kanker anak. Nicky (22) di antaranya, menilai terobosan YOAI dapat membantu memberikan kenyamanan terhadap pasien kanker, setelah melewati kemoterapi atau radiasi.

“Dulu aku pernah sebangsal dengan remaja usia 16 tahun, pasti dia setelah lihat kita yang masih kecil nangis atau ngamuk dan ditenangin sama orang tua. Kalau abis kemo itu kita butuh ketenangan,” ujar remaja yang kini aktif berkegiatan di Cancer Buster Community tersebut.

Berdasarkan data hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi tumor/kanker di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan dari 1.4 per 1000 penduduk di tahun 2013 menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018.

KEYWORD :

Kanker Anak Deteksi Dini




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :