Pesawat terbesar di dunia, Airbus A380
Jakarta, Jurnas.com - Airbus mengatakan akan mengakhiri produksi dalam dua tahun pesawat superjumbo tipe A380, yang juga merupakan pesawat terbesar di dunia setelah chief carrier model itu mengurangi pesanan terbarunya. Pembuat pesawat mengatakan dalam sebuah pernyataan produksi akan berhenti pada 2021 setelah memberikan pesanan terakhir.
Emirates, klien utama Airbus untuk A380, akan menerima 14 model terakhir selama dua tahun ke depan, tetapi juga memilih untuk memesan puluhan pesawat A330-900 dan A350-900 yang lebih kecil. Maskapai Jepang ANA akan menerima tiga A380 sebelum produksinya ditutup.
"A380 tidak hanya prestasi teknik dan industri yang luar biasa, penumpang di seluruh dunia juga suka terbang dengan pesawat besar ini," kata CEO Airbus Tom Enders dilansir UPI.
"Oleh karena itu, pengumuman hari ini sangat menyakitkan bagi kami dan komunitas A380 di seluruh dunia. Namun, perlu diingat bahwa A380 akan tetap berkeliaran di langit selama bertahun-tahun yang akan datang dan Airbus akan, tentu saja, terus mendukung sepenuhnya operator A380," tambahnya.
A380 pertama terbang ke Singapore Airlines pada tahun 2007, tetapi penjualan yang diharapkan tidak terjadi karena kekhawatiran tentang biaya bahan bakar dan dampak lingkungan pesawat, A380 menjadi pesawat komersial andalan Emirates yang berbasis di Dubai, maskapai nasional Uni Emirat Arab.
"Emirates telah menjadi pendukung setia A380 sejak awal," ujar Sheikh Ahmed bin Saeed Al Maktoum, ketua dan kepala eksekutif Emirates Airline and Group, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Kamis.
"Meskipun kami kecewa harus menyerahkan pesanan kami, dan sedih bahwa program ini tidak dapat dipertahankan, kami menerima bahwa ini adalah kenyataan dari situasi ini."
KEYWORD :Pesawat A380 Maskapai Airbus
