Sabtu, 20/04/2024 18:40 WIB

Hati-hati, Makanan Ultra-Proses Picu Kematian

Penelitian ini melibatkan pemantauan diet puluhan ribu orang Prancis antara 2009 dan 2017

Ilustrasi memilih makanan (Foto: Ilustrasi/Istimewa)

Jakarta, Jurnas.com - Sebuah penelitian di Prancis menemukan hubungan antara mengonsumsi makanan ultra-proses, dengan risiko kematian yang lebih tinggi.

Penelitian yang melibatkan pemantauan diet puluhan ribu orang Prancis antara 2009 dan 2017 ini menyingkap hubungan sederhana antara peningkatan konsumsi makanan ultra-olahan, yang dicirikan sebagai makanan siap makan, dan tingginya risiko kematian selama periode itu.

Hasilnya diterbitkan dalam JAMA Internal Medicine yang diterbitkan oleh American Medical Association.

"Tetapi kita tidak boleh khawatir, atau mengatakan bahwa makan makanan kemasan memberi Anda peluang 15 persen lebih tinggi untuk mati," ujar Direktur Tim Penelitian Epidemologi di Universitas Paris Mathilde Touvier.

"Ini adalah langkah lain dalam pemahaman kami tentang hubungan antara makanan ultra-olahan dan kesehatan," tambahnya.

Hubungan antara diet dan penyakit adalah kompleks dan hasil penelitian sering disalahartikan.

Tahun lalu, tim Prancis yang sama menerbitkan penelitian tentang makanan organik dan bagaimana hal itu terkait dengan risiko kanker.

Tingkat kanker yang lebih tinggi ditemukan pada orang yang makan lebih sedikit makanan organik. Tetapi penelitian ini tidak menyimpulkan bahwa ada hubungan sebab akibat.

Sekitar 45.000 orang di atas usia 45 tahun, yang mayoritas adalah wanita, ambil bagian dalam studi terbaru. Setiap enam bulan, mereka diminta untuk mengisi tiga survei online, ditugaskan secara acak selama dua minggu, pada semua yang mereka makan atau minum selama 24 jam.

Setelah tujuh tahun, sekitar 600 orang meninggal. Para peneliti kemudian menghitung angka-angkanya, dan menemukan bahwa peningkatan 10 persen dalam proporsi makanan ultra-olahan, berhubungan dengan peningkatan 15 persen angka kematian.

KEYWORD :

Makanan Ultra-Proses Hasil Penelitian




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :