Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy (Foto: Muti/Jurnas)
Jakarta, Jurnas.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyebut kasus guru yang ditantang siswanya berkelahi di SMP PGRI Wringinanom Gresik, Jawa Timur sebagai pelanggaran berat.
Kendati demikian, Muhadjir malah mengimbau kepada para guru agar melakukan introspeksi, dengan tujuan tampil berwibawa di depan peserta didik.
“Bahwa itu pelanggaran berat ya pasti. Tidak boleh anak melakukan seperti itu,” kata Muhadjir di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Jakarta, pada Senin (11/2).
Indonesia Kirim Bantuan Rp7 Miliar ke Vanuatu
“Tetapi gurunya juga harus introspeksi supaya bisa tampil berwibawa disegani oleh siswa itu juga mutlak. Guru harus jadi teladan, harus jadi contoh. Kalau guru sudah diinjak anak seperti itu, bagaimana dia bias menjadi contoh untuk siswa-siswanya,” imbuh dia.
Muhadjir juga meminta kepada SMP PGRI Wringinanom Gresik untuk melakukan pembinaan dan proses pemulihan mental anak. Karena bagaimanapun, sekolah harus menjamin perilaku anak diarahkan dengan baik.
Adapun terkait sanksi, Muhadjir mengimbau agar sanksi yang diberikan tidak merampas masa depan pendidikan si anak. Pasalnya, perilaku nakal seperti itu masih bisa ditoleransi.
“Dari satu juta jiwa anak siswa kita kemudian ada 100 saja yang berperilaku nakal seperti itu, masih dalam hal yang ditoleransi di dalam teori Pendidikan,” terang dia.
Diketahui sebelumnya, seorang siswa di SMP PGRI Wringinanom Gresik, Jawa Timur menantang gurunya bernama Nur Kalim untuk berkelahi di depan kelas.
Namun alih-alih merespon, Nur Kalim malah membiarkan siswa yang sedang merokok tersebut memegang kerah bajunya.
KEYWORD :Kasus Viral Muhadjir Effendy Guru Ditantang Siswa
