Kamis, 25/04/2024 22:07 WIB

Arab Saudi Tak Butuh PBB soal Pembunuhan Khashoggi

Pada Desember 2018, para senator AS juga membenarkan klaim bahwa Khashoggi dibunuh.

Wartawan terkemuka dari Arab Saudi, Jamal Khashoggi (Foto: Osman Orsal/Reuters)

Riyadh, Jurnas.com - Arab Saudi tidak memerlukan penyelidikan PBB atau internasional terhadap pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi karena sistem hukum yang kompeten dapat menangani masalah ini.

Demikian kata Menteri Arab Saudi untuk urusan luar negeri, Adel al-Jubeir kepada program TV Amerika Serikat (AS) Face the Nation, Minggu (10/2) waktu setempat.

Ia mengatakan, pembunuhan jurnalis di konsulat Saudi di Turki pada 2 Oktober adalah "tragedi besar-besaran" dan membantah pemebunuhan itu diperintahkan pejabat tertinggi di kerajaan Arab Saudi.

Badan-badan intelijen AS menyimpulkan, pembunuhan itu hampir pasti membutuhkan persetujuan penguasa kerajaan secara de facto, Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Pada Desember 2018, para senator AS juga membenarkan klaim tersebut.

"Putra mahkota tidak ada hubungannya dengan ini. Tidak ada perintah yang diberikan untuk membunuh Jamal Khashoggi dan seluruh negara terkejut dengan ini," tegas Jubeir.

"Itu adalah kesalahan. Itu dilakukan oleh para pejabat pemerintah Saudi yang bertindak di luar lingkup wewenang mereka. Raja memerintahkan penyelidikan," sambungnya.

Sebelas tersangka telah didakwa dan dirujuk ke pengadilan di Arab Saudi. Lima lainnya menghadapi hukuman mati. Hingga kini prosesnya belum dipublikasikan.

KEYWORD :

Jamal Khashoggi Arab Saudi Penyidik PBB




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :