Kamis, 18/04/2024 19:05 WIB

Perdana Menteri Pakistan Mulai Reformasi Menyakitkan

Khan mengatakan, pemerintahnya menghadapi defisit fiskal besar-besaran saat mulai menjabat pada 2018 dan sedang berupaya untuk memangkasnya.

Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan (Foto: Shakil Adil/Reuters)

Pakistan, Jurnas.com - Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, mengatakan, bangsanya membutuhkan reformasi ekonomi besar-besaran untuk menekan utang-utangnya.

Itu disampaikan setelah bertemu dengan kepala Dana Moneter Internasional (IMF), di KTT Pemerintah Dunia di Dubai pada Minggu (10/2)

Khan mengatakan, pemerintahnya menghadapi defisit fiskal besar-besaran saat mulai menjabat pada 2018 dan sedang berupaya untuk memangkasnya.

"Saya ulangi reformasi itu menyakitkan ... Ini seperti operasi. Ketika Anda melakukan operasi untuk sementara waktu, pasien menderita, tetapi itu membaik," kata Khan.

"Hal terburuk yang dapat terjadi pada masyarakat adalah Anda terus menunda reformasi karena takut Anda akan mendapat oposisi, kepentingan terselubung berdiri dan Anda tidak melakukan reformasi," sambungnya.

Sebelum naik menyampaikan pidatonya itu, Khan bertemu dengan kepala IMF Christine Lagarde.

KEYWORD :

Pakistan Reformasi Ekonomi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :