Kamis, 25/04/2024 18:20 WIB

Telur Ayam Belanda Dilarang Masuk ke Pasar UEA

Uni Emirat Arab melarang impor ayam dan telur dari Belanda menyusul peringatan dari Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WHO) tentang jenis flu burung H5N8 yang sangat menular.

Telur ayam (Foto: Ig Kemendag)

Jakarta, Jurnas.com - Uni Emirat Arab melarang impor ayam dan telur dari Belanda menyusul peringatan dari Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WHO) tentang jenis flu burung H5N8 yang sangat menular.

Larangan itu meluas ke domestik, burung hidup liar, burung hias, anak ayam, telur tetas dan produk sampingan yang tidak dipanaskan dari Belanda. Lebih dari 150.000 ayam dimusnahkan di provinsi Flevoland baru-baru ini untuk mencegah penyebaran wabah strain yang sangat patogen.

Produk unggas yang dipanaskan secara termal dari Belanda telah dibersihkan untuk impor, menurut pernyataan dari Kementerian Perubahan Iklim dan Lingkungan pada hari Kamis.

"Sampel semua produk makanan sedang diuji di laboratorium dengan sensor yang digunakan untuk memeriksa kualitas," kata Majid Sultan Al Qassimi, asisten wakil menteri sektor keanekaragaman pangan kementerian dilansir The National, Jumat (08/02).

"Langkah-langkah ini menegaskan ketajaman kementerian dalam menghilangkan patogen sebelum mereka memasuki negara itu," tambahnya.

Dokumentasi yang mencakup asal, kesehatan, dan sertifikasi halal sedang diteliti untuk melindungi kesehatan masyarakat. UEA bulan lalu melarang impor produk ayam dan telur dari Arab Saudi setelah deteksi jenis flu burung yang sama di Riyadh.

Flu burung menginfeksi dan membunuh unggas di ibukota Saudi setelah ribuan unggas yang terkena virus dimusnahkan. Belum ada kasus infeksi H5N8 yang menyebar ke manusia, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Meskipun, kemungkinan infeksi manusia dengan virus H5N8 rendah, itu tidak bisa dikesampingkan," ujar WHO.

Awal pekan ini, UEA melarang unggas hidup dan daging dari wilayah pusat Oblast Kostromskaya di Rusia menyusul wabah virus flu burung H5N2 lain yang menular.

KEYWORD :

Telur Ayam Belanda Uni Emirat Arab




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :