Selasa, 23/04/2024 17:52 WIB

Salehi: Iran Punya Banyak Opsi jika Uni Eropa Tunda Komitmenya

Tehran memiliki

Ali Akbar Salehi (Foto: Financial Tribune)

Tehran, Jurnas.com - Pemerintah Iran mengatakan, Tehran memiliki "banyak opsi di atas meja" jika negara Eropa menunda komitmennya di bawah kesepakatan nuklir 2015.

Demikian disampaikan Kepala nuklir Iran, Ali Akbar Salehi lewat sebuah wawancara dengan saluran TV Al-Mayadeen yang disiarkan pada Selasa (6/2) waktu setempat.

Di bawah Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), Iran setuju untuk memperlambat kegiatan nuklirnya dengan imbalan penghentian sanksi ekonomi dan keuangan.

Presiden Donald Trump menarik AS dari kesepakatan itu pada Mei dan menerapkan kembali sanksi terhadap Iran. Setelah mandek, UE memperkenalkan mekanisme khusus yang dikenal sebagai INSTEX untuk perdagangan non-dolar dengan Iran pada 31 Januari.

Mengenai kemampuan Iran untuk memperkaya uranium di tingkat tertinggi, Salehi mengatakan Iran menikmati sumber daya manusia yang sangat kompeten di semua bidang termasuk teknologi nuklir.

Ahli fisika nuklir itu menambahkan, sementara negara-negara lain mengimpor reaktor dan teknologi terkait, Iran memiliki pengetahuan untuk merancang, membuat dan mengelola bagian utama reaktor nuklir.

Salehi mengatakan para ilmuwan nuklir Iran saat ini sedang menguji sentrifugal generasi kedelapan, memperkirakan bahwa akan memakan waktu sekitar 5 hingga 6 tahun bahwa sentrifugal semacam itu memasuki siklus bahan bakar nuklir.

Ia menambahkan semua penelitian nuklir Iran dilakukan berdasarkan JCPOA, mengingatkan bahwa kesepakatan itu tidak membatasi penelitian yang terkait dengan sentrifugal canggih.

Negeri Para Mullah itu mendapat batasan di bidang teknis setelah penandatanganan JCPOA.

"Kami menerima beberapa batasan untuk mematuhi komitmen kami di bawah JCPOA, tetapi pembatasan ini tidak memiliki dampak signifikan pada kecepatan pengembangan industri nuklir Iran. Jika diputuskan untuk kembali ke era pra-JCPOA, kami akan menghapus batasan pengayaan uranium berdasarkan kebutuhan kami," katanya.

Soal kesiapan Iran untuk memberikan negara-negara kawasan dengan ilmu nuklir dan layanan untuk membangun reaktor riset, Salehi mengatakan kerja sama seperti itu dapat memberikan landasan yang baik untuk menghidupkan kembali kepercayaan yang hilang antara Iran dan negara-negara Arab Teluk Persia.

Salehi, yang bertindak sebagai menteri luar negeri dari 2011 hingga 2013, juga mengatakan Barat tidak mengizinkan negara-negara kawasan untuk menguasai siklus bahan bakar nuklir kecuali mereka memutuskan untuk mencapai kemerdekaan politik.

Iran telah membayar biaya yang sangat besar untuk membuktikan haknya menggunakan energi nuklir secara damai dan negara-negara kawasan lain mungkin tidak siap untuk menanggung biaya sebesar itu, kata kepala nuklir itu.

Salehi juga menolak klaim oleh negara-negara Arab tertentu bahwa fasilitas nuklir Iran tidak aman, mengatakan semua pabrik nuklir Iran bekerja bersama dengan standar keselamatan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

KEYWORD :

Sanksi Amerika Serikat Minyak Iran Uni Eropa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :